Sampit (ANTARA) - Pengentasan blank spot atau wilayah tanpa jaringan telekomunikasi menjadi salah satu program prioritas Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor pada 100 hari pertama kerja pada periode kedua menjabat sebagai kepala daerah.
“Pertama yang ingin saya kejar adalah penanganan blank spot, apalagi kita ketahui sekarang berbagai bentuk laporan, baik itu di tingkat kabupaten hingga desa itu sudah menggunakan sistem digital dan itu perlu didukung jaringan telekomunikasi yang baik,” kata Halikinnor di Sampit, Senin.
Halikinnor menuturkan, pada dasarnya program pada 100 hari pertama kerja dirinya dan Wakil Bupati Kotim Irawati hanya melanjutkan dari program pada periode sebelumnya. Ketika pasangan Harati tersebut menjabat di periode 2021-2024.
Kendati demikian, tetap ada beberapa program yang menjadi prioritas pihaknya untuk segera dituntaskan dalam beberapa bulan ke depan. Salah satunya, terkait penanganan wilayah blank spot yang ditargetkan tuntas tahun ini.
Akses telekomunikasi yang baik dinilai penting, karena dapat meningkatkan kualitas hidup, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan memperkuat daya saing bangsa.
Berdasarkan, data Dinas Komunikasi dan Informatika Kotim pada akhir 2024 lalu cakupan jaringan telekomunikasi mencapai 95,14 persen. Angka ini melampaui target yang ditetapkan pada tahun tersebut, yakni 85,81 persen.
Baca juga: Bapperida Kotim sebut revisi RKPD 2025 menyesuaikan kebijakan bupati
Ia optimistis pada 2025 ini cakupan itu bisa mencapai 100 persen, sehingga seluruh masyarakat Kotim bisa menikmati akses telekomunikasi yang memadai, serta mendukung kelancaran kegiatan pemerintahan di tingkat desa, khususnya dari segi administrasi.
“Selain itu, kita juga ada Program Smart City, sehingga untuk mewujudkan ekosistem digital dan meningkatkan kualitas hidup warga perlu didukung dengan akses telekomunikasi yang baik,” imbuhnya.
Halikinnor melanjutkan, pemerataan akses listrik ke seluruh wilayah Kotim, khususnya desa-desa di pedalaman dan peningkatan infrastruktur kota juga menjadi prioritas pihaknya.
Ia menyebutkan, kini listrik telah menjadi kebutuhan dasar yang harus dinikmati oleh seluruh masyarakat, sehingga pihaknya berupaya semaksimal mungkin agar desa-desa yang belum teraliri listrik bisa segera teratasi.
Lalu terkait infrastruktur, meskipun ada efisiensi anggaran dari pemerintah pusat, khususnya bidang infrastruktur yang dipangkas habis, namun peningkatan infrastruktur kota tetap menjadi prioritas lantaran masih banyak gang dan jalan kecil di dalam kota yang rusak.
“Mudah-mudahan tahun ini bisa tuntas, sehingga kita bisa fokus ke program lainnya. Itulah beberapa program yang kami kejar, selain itu pendidikan dan kesehatan juga tetap menjadi prioritas,” demikian Halikinnor.
Baca juga: DPRD Kotim sarankan gandeng pihak ketiga tangani sampah
Baca juga: Buka puasa perdana, Bupati Kotim bagikan pengalaman retret
Baca juga: Tetap jalankan MBG selama Ramadhan, Pemkab Kotim tunggu petunjuk teknis