Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Rudianur menyoroti kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kunjung Lampuyang di Kecamatan Teluk Sampit, yang kondisinya memprihatinkan dan perbaikannya harus menjadi prioritas pemerintah daerah.

"Kepala sekolah meminta penimbunan halaman sekolah, perbaikan ruang kelas, dan pembangunan rumah dinas guru. Itu sebenarnya sudah menjadi PR bersama antara pemerintah daerah dan DPRD," kata Rudianur di Sampit, Kamis.

Hal ini disampaikan Rudianur usai melakukan reses di Desa Lampuyang beberapa waktu lalu. Dalam kunjungan itu, Kepala SDN Kunjung Lampuyang menyampaikan sejumlah usulan penting kepada legislatif. Salah satunya mengenai kondisi sekolah yang telah lama berada dalam keadaan yang sangat mengkhawatirkan.

Selama ini SDN Kunjung Lampuyang terkesan kurang mendapat perhatian dari pemerintah, sehingga perbaikan yang dilakukan hanya mengandalkan inisiatif swadaya dari orang tua murid dan bantuan dari tokoh masyarakat setempat.

"Sudah beberapa kali diusulkan, tapi belum terealisasi. Guru-guru di sana banyak yang tinggal jauh dari sekolah, bahkan ada yang dari Sampit. Mereka berharap bisa punya rumah dinas agar tidak terlambat saat mengajar," ungkap Rudianur.

Ironisnya, Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini menyebut SDN Kunjung Lampuyang berlokasi tak jauh dari jalan provinsi sekaligus jalan trans Kalimantan, namun kondisinya sangat tertinggal. 

Parahnya lagi, sekolah tersebut juga menjadi langganan banjir rob maupun saat hujan melanda. Fasilitas pendidikan yang berada dekat sungai tersebut bahkan dibayangi teror buaya saat banjir melanda. 

"Melihat situasinya, orang yang melintas pasti bingung. Sekolah di pinggir jalan provinsi, tapi bangunannya rusak dan sering tergenang air. Ini sudah bertahun-tahun tidak diperhatikan," beber dia.

Baca juga: Legislator Kotim desak pemerataan jaringan listrik di Cempaga Hulu

Legislator Kotim ini pun menilai kondisi sekolah dasar tersebut termasuk kategori mendesak dan meminta pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan, agar segera menindaklanjuti dengan menjadikannya sebagai salah satu prioritas pembangunan daerah.

"Walaupun APBD tahun ini menurun, tapi kalau niat membangun ada, pasti bisa dicari jalan keluarnya. Kami mendorong agar pembangunan SD Kunjung Lampuyang segera direalisasikan karena sifatnya mendesak," demikian Rudianur.

Terpisah, sebelumnya kondisi SDN Kunjung Lampuyang menjadi sorotan karena banjir yang merendam sekolah dan kemunculan buaya liar di aliran sungai depan sekolah. Meski demikian, kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung dengan kewaspadaan ekstra.

Kepala sekolah Endra Wijaya mengatakan, dalam sebulan terakhir, banjir sudah dua kali menggenangi sekolah. Air pasang dan hujan membuat halaman serta ruang kelas tergenang. Selain itu, pihak sekolah memasang pembatas sederhana di sekitar halaman sekolah untuk menghindari konflik dengan satwa liar.

"Kami selalu mengingatkan siswa agar tidak mendekati sungai dan guru-guru lebih ekstra menjaga mereka supaya aman," demikian Endra.

Baca juga: Kerusakan jalan jadi keluhan warga Samuda saat reses legislatif

Baca juga: DPRD Kotim desak Dinkes segera tindaklanjuti dugaan penyalahgunaan ambulans

Baca juga: Legislator Kotim dorong pemkab evaluasi izin parkir dalam kota


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2025