Tamiang Layang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, melalui Dinas Kesehatan setempat menggelar pelatihan keamanan pangan siap saji bagi penjamah pangan, sebagai bentuk dukungan terhadap program Makanan Bergizi Gratis (MBG), serta penerapan kebijakan nasional di bidang keamanan pangan.

Pelatihan ini penting agar setiap penjamah pangan di kabupaten ini memahami prinsip higiene dan sanitasi yang benar, kata Kepala Dinas Kesehatan Bartim Dr Jimy WS Hutagalung MMKes di Tamiang Layang, Minggu.

"Apalagi sertifikat keamanan pangan yang diperoleh nantinya menjadi syarat mutlak dalam penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS)," ucapnya.

Adapun pelatihan yang diikuti 100 peserta dari berbagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bartim itu, tindak lanjut dari Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 17 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas PMK Nomor 14 Tahun 2021, mengenai Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Sektor Kesehatan.

"Dalam aturan itu, setiap pelaku usaha seperti penyedia jasa boga, industri tahu-tempe, dan depot air minum wajib memiliki pelatihan dan sertifikat laik higiene sanitasi," beber Dr Jimy.

Kepala Dinkes Bartim itu menyebut, proses penerbitan SLHS kini dilakukan secara daring melalui aplikasi Online Single Submission (OSS) oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Sementara Dinas Kesehatan, bertugas melakukan inspeksi kesehatan lingkungan serta memberikan rekomendasi kelayakan sanitasi.

"SLHS tidak ada artinya jika pengelolaan pangan dilakukan asal-asalan. Mulai dari pemilihan bahan baku, penyimpanan, pengolahan hingga penyajian harus sesuai prosedur dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab," tegasnya.

Seperti dikutip dari MMC Bartim, pelatihan yang berlangsung selama dua hari, yakni 25–26 Oktober 2025 itu, dilaksanakan bekerja sama dengan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Cabang Barito Timur. Dalam pelatihan itu, dihadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan, yakni Martiani SKM MLing, serta Puji Astuti SKM MLing.

Baca juga: Pemkab Bartim tingkatkan pelayanan administrasi kependudukan melalui program Kolak Kita

Untung selaku Ketua Panitia pelatihan menyampaikan, peserta pelatihan berasal dari enam satuan SPPG, yaitu SPPG Ampah Kota 1 dan 2, Gunung Perak, Matabu, Tamiang Layang, serta perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) wilayah Barito Timur.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan profesionalisme penjamah pangan, agar mampu menerapkan prinsip keamanan pangan di tempat kerja masing-masing. Dengan demikian, risiko penyakit akibat makanan yang tidak higienis dapat dicegah sejak dini.

"Kami berharap setelah mengikuti pelatihan ini, peserta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dan menjadi contoh bagi penjamah pangan lainnya," tandas Untung.

Pelatihan ini diharapkan mampu memperkuat komitmen pemerintah daerah bersama seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan penyediaan pangan yang aman, higienis, dan bergizi bagi masyarakat Barito Timur.

Baca juga: Diskominfosantik Bartim tingkatkan pemahaman menggunakan aplikasi Diganta

Baca juga: Desa Turin Amis berpotensi jadi percontohan wisata berbasis desa di Bartim

Baca juga: Pemkab Bartim hidupkan bahasa daerah melalui festival Tunas Bahasa Ibu


Pewarta : Mariatul/Jaya Wirawana Manurung/
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2025