Banjarnegara (ANTARA News) - Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah membakar bangkai macan tutul (panthera pardus) yang mati dalam perawatan di Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas, Banjarnegara, guna mengantisipasi aksi pencurian.
"Sebelum dikubur, bangkai macan tutul dibakar lebih dulu. Itu
dilakukan untuk menghindari adanya tindakan pencurian terhadap bagian
tubuh macan tersebut," kata Koordinator Polisi Hutan BKSDA Jateng Seksi
Konservasi Wilayah II (Cilacap-Pemalang), Rahmat Hidayat usai penguburan
bangkai macan tutul, di kompleks TRMS Banjarnegara, Sabtu sore.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa pihaknya terlebih dulu
melakukan autopsi terhadap bangkai macan tutul tersebut sebelum
membakarnya.
Macan tutul tersebut diduga mati pada hari Jumat (18/10) malam atau
Sabtu dini hari dan baru diketahui petugas TRMS Banjarnegara pada pukul
06.00 WIB saat hendak melakukan perawatan rutin.
Menurut dia, pengelola TRMS Banjarnegara sudah berupaya maksimal
dalam mengobati macan tutul yang mengalami luka akibat terjerat
perangkap babi hutan yang dipasang warga di Desa Kuta Agung, Kecamatan
Dayeuhluhur, Cilacap, pada tanggal 26 September 2013.
Macan tutul
tersebut diketahui terjebak pada perangkap babi hutan yang terbuat dari
kabel bekas rem sehingga tubuhnya terluka parah.
Sementara itu, petugas dari Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan
(Dintankannak) Banjarnegara, drh. M. Syukur Fauzi mengatakan bahwa
berdasarkan hasil autopsi, kematian macan tutul tersebut disebabkan luka
yang sangat parah.
"Lukanya melingkar 360 derajat dengan kedalaman 1 centimeter pada
pinggang akibat kawat seling (kabel rem, red.) yang menjeratnya.
Kondisinya sudah sangat parah," katanya.