Buntok (Antara Kalteng) - Warga masyarakat Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah mengharapkan pemerintah ikut menata pedagang batu akik di daerah tersebut.
"Hal tersebut agar para penjual batu akik bisa tertata rapi disatu tempat," kata salah seorang pengrajin batu akik di kota Buntok, Suwono di Buntok, Sabtu.
Dia mengharapkan instansi terkait dapat memberikan ruang atau tempat khusus bagi para pengrajin maupun penjual batu akik.
Tempat tersebut bertujuan untuk memudahkan masyarakat pencinta batu indah itu dapat langsung datang ke lokasi untuk membeli batu maupun amban (pengikat batu akik).
"Dengan adanya tempat berjualan tersebut, maka tentunya akan dapat menambah pendapatan asli daerah (PAD) Barsel dari retribusi pada sektor itu," ucap Suwono.
Ia menyampaikan, selama ini, para penjual bongkahan maupun batu akik yang sudah di bentuk tersebut menggelar dagangannya pada trotoar disejumlah jalan protokol dalam kota Buntok.
Padahal pada sejumlah kabupaten lainnya yang berada diwilayah Kalteng maupun di Kalimantan Selatan (Kalsel) telah ada dibuatkan tempat khusus untuk berjualan batu akik.
Dengan adanya tempat berjualan tersebut, maka para pembeli lokal maupun dari luar bisa lebih mudah mencari batu akik terutama batu akik khas Barsel, ujar Suwono.
Berita Terkait
Pedagang emas di Sampit sebut omzet naik 30 persen jelang Lebaran
Selasa, 9 April 2024 17:48 Wib
Lapak pedagang di Pasar Ramadhan Kapuas roboh diterjang angin kencang
Kamis, 4 April 2024 16:58 Wib
Pedagang musiman di Sampit raup untung jutaan rupiah selama Ramadhan
Minggu, 24 Maret 2024 5:33 Wib
Pj Bupati Kapuas ingatkan pedagang Pasar Ramadhan gunakan bahan yang aman
Rabu, 13 Maret 2024 21:56 Wib
Bupati Kotim ingatkan pedagang kuliner tak gunakan bahan berbahaya
Selasa, 12 Maret 2024 22:45 Wib
Pemkab Kotim diminta segera tertibkan pedagang liar
Selasa, 12 Maret 2024 6:34 Wib
Pedagang di Sampit raup untung berlipat ganda jelang Ramadhan
Selasa, 12 Maret 2024 5:52 Wib
Perum LKBN ANTARA jalin kerja sama dengan Asosiasi Pedagang dan Yayasan Kota Jakarta Weltevreden
Kamis, 8 Februari 2024 10:32 Wib