BKSDA tangkap dua orangutan yang berkeliaran di kebun warga

id kabupaten kotawaringin barat,kobar,orangutan,orangutan ditangkap,orangutan berkeliaran di kebun warga,taman nasional tanjung puting

BKSDA tangkap dua orangutan yang berkeliaran di kebun warga

Wildlife Rescue Unit BKSDA Kalteng bersama OFI saat mengevakuasi induk dan anak orangutan dari kebun milik warga Desa Lada Mandala Jaya, Sabtu (19/1/19). (foto SKW II BKSDA Kalteng)

Pangkalan Bun (Antaranews Kalteng) - Wildlife Rescue Unit Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah bersama Orangutan Foundation International (OFI), menangkap dua orangutan yang berkeliaran di kebun warga warga di RT.13 RW06, Desa Lada Mandala Jaya, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat.

Dua orangutan yang ditangkap itu berjenis kelamin betina berumur sekitar 30 tahun dengan berat 30Kg dan anaknya umur tiga tahun seberat 5kg, kata Kepala SKW II BKSDA Kalteng Agung Widodo saat dihubungi dari Pangkalan Bun, Senin.

"Penangkapan yang dilakukan, Sabtu (19/1), itu karena ada laporan dari Kepala Desa Lada Mandala Jaya. Kami bersama OFI pun melakukan rescue terhadap dua Orangutan tersebut. Induk dan anak Orangutan ditangkap dengan cara dibius," beber dia.

Setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, kondisi dua orangutan tersebut baik-baik saja dan tidak ada terkena penyakit. BKSDA Kalteng pun, Senin (21/1) pagi, melakukan pelepasliaran ke Taman Nasional Tanjung Puting.

"Secara fisik kondisi keduanya dalam keadaan sehat. Dokter juga sudah mengambil sampel darah keduanya untuk diperiksa di Lab. Tapi biasanya Orangutan liar sangat kecil kemungkinan terkena penyakit, karena memang tidak melakukan kontak langsung dengan manusia," kata Agung

Terpisah, Fajar Dewanto staf OFI di Pangkalan Bun mengaku, belum mengetahui pasti dari mana kedua orangutan tersebut berasal. Sebab, kedua orangutan liar itu belum terdata oleh OFI. 

Apalagi menurut SK 529/2012 lokasi rescue atau penangkapan orangutan liar tersebut memiliki fungsi Area Penggunaan Lain (APL).

"Lokasi tersebut merupakan kebun karet milik masyarakat atas nama Pak Sapari. Sedangkan untuk hutan di sekitar wilayah tersebut sudah tidak ada karena beralih fungsi menjadi perkebunan sawit dan buah. Jadi kami belum bisa memperkirakan dari mana kedua Orang Utan itu berasal," kata Fajar.