Produk Kalteng berpotensi diklaim daerah lain

id Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kalimantan Tengah,produk kalteng,pengusaha,pengrajin,label,lies fahimah,anyaman rotan,ukm

Produk Kalteng berpotensi diklaim daerah lain

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalteng, Lies Fahimah (kanan) saat melihat pengrajin menganyam rotan di Desa Gohong, Kecamatan Kahayan Hilir, Pulang Pisau baru-baru ini. (Foto Dinas Koperasi dan UKM Kalteng)

...kami ingin kondisi tersebut segera dibenahi, sehingga produk yang dipasarkan keluar daerah benar-benar produk jadi dan memiliki label
Kalimantan Tengah (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kalimantan Tengah, mendorong agar setiap pengusaha maupun pengrajin di daerah melengkapi produk olahannya dengan sebuah label.

"Ini menjadi perhatian kami kedepannya, agar produk olahan asal Kalteng tidak diklaim sebagai produk daerah lain," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalteng, Lies Fahimah di Palangka Raya, Jumat.

Banyak pengusaha maupun pengrajin di Kalteng yang memasarkan produknya ke luar daerah, diantaranya seperti Kalimantan Selatan maupun Bali. Namun pihaknya belum bisa memastikan produk itu, sudah dilengkapi label ataukah belum.

Lies menjelaskan, secara bertahap pihaknya akan melakukan evaluasi mengenai masalah tersebut, guna memastikan produk asal Kalteng yang dipasarkan keluar daerah tidak diklaim sebagai produk milik daerah lain.

Seperti yang dilakukan salah satu pengusaha di Kapuas, secara rutin mereka mengirimkan produk berupa kerajinan dari rotan ke Bali. Sayangnya produk yang dikirimkan itu, akan kembali divariasikan oleh pemesan disana sehingga menjadi produk yang berbeda.

"Secara ekonomi tentu menguntungkan, karena pemesanan produk itu dilakukan secara rutin. Namun kami ingin kondisi tersebut segera dibenahi, sehingga produk yang dipasarkan keluar daerah benar-benar produk jadi dan memiliki label," ungkapnya.

Lies menyebut, keinginan tersebut bertujuan agar produk asal Kalteng, baik yang terbuat dari rotan maupun bahan lainnya, benar-benar dikenal dan diketahui oleh masyarakat luar daerah.

Jika bisa direalisasikan, tentu akan memperbesar peluang banyaknya konsumen-konsumen lain dari luar daerah yang ingin membeli produk dari Kalteng.

"Dari evaluasi yang kami lakukan sementara ini, sejumlah kendala memang dihadapi pengusaha ataupun pengrajin di daerah. Seperti terbatasnya peralatan yang dimiliki hingga kemampuan mereka untuk mengembangkan produknya," ungkap Lies.

Untuk itu pihaknya menggiatkan pelatihan kepada UKM di Kalteng, guna mendorong serta meningkatkan kemampuan dan kreativitas dari setiap pengusaha. Selain itu secara bertahap pihaknya akan memberikan bantuan berupa peralatan penunjang yang dibutuhkan pengusaha untuk mengembangkan produknya.