GMKI turut ramaikan Ramadhan di Palangka Raya

id Gerakan mahasiswa kristen indonesia, gmki, palangka raya, bulan suci ramadhan, kegiatan sosial pembagian takjil, masyarakat, pemuda, kota cantik

GMKI turut ramaikan Ramadhan di Palangka Raya

GMKI Cabang Palangka Raya saat kegiatan pembagian takjil, Palangka Raya, Kamis, (30/5/2019). (Foto GMKI Palangka Raya)

Palangka Raya (ANTARA) - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Palangka Raya, Kalimantan Tengah turut meramaikan suasana bulan suci Ramadhan 1440 Hijriah dengan kegiatan sosial berupa pembagian takjil kepada masyarakat.

Kegiatan sosial yang GMKI laksanakan, yaitu membagikan 100 takjil kepada pengendara yang melintasi sejumlah jalan dan jemaah masjid, kata Sekertaris Fungsi Aksi dan Pelayanan GMKI Cabang Palangka Raya Yosa Prasetya, Jumat.

"Tujuan kegiatan ini untuk mempererat jalinan silaturahmi antar umat beragama dan menunjukkan kepedulian kepada sesama meskipun berbeda," katanya.

Yosa menjelaskan, kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat menjadi prioritas utama pada program kerja GMKI Cabang Palangka Raya. Mengingat tiga medan layanan GMKI meliputi gereja, masyarakat dan perguruan tinggi.

Ia menambahkan, pemuda harus bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga keberadaan dan manfaat pemuda benar-benar dirasakan oleh pihak lainnya dalam kehidupan ini.

Sementara itu, Ketua GMKI Cabang Palangka Raya Alfrit Dody mengungkapkan, pihaknya akan terus berkarya dan melakukan berbagai hal positif lainnya untuk kemaslahatan masyarakat, khususnya di Palangka Raya.

"Pembagian takjil merupakan salah satu upaya kami pemuda Kristen, untuk menunjukkan toleransi antar umat beragama di Palangka Raya benar-benar terjaga dan terpelihara dengan baik," paparnya.

Untuk itu pihaknya juga mengajak sekaligus mengimbau kepada semua pihak, terlebih kepada para pemuda di wilayah setempat, untuk bersama-sama menjaga rasa persatuan dan kesatuan yang telah ada dan terus meningkatkannya.

Selain itu semua pihak harus mampu menyaring setiap informasi yang diterima, karena tidak semua informasi tersebut benar adanya. Bisa saja informasi itu palsu atau hoaks yang sengaja disebar oknum tidak bertanggung jawab.

"Jangan mudah terpancing isu-isu negatif yang ramai beredar dalam beberapa waktu terakhir. Setiap informasi yang kita terima harus dipastikan dulu kebenarannya dan diketahui sumber asalnya," tuturnya kepada Antara Kalteng.