Goma (ANTARA) - Penyerang tak dikenal membunuh dua pekerja kesehatan Ebola di Kongo timur pada akhir pekan, menurut Kementerian Kesehatan.
Insiden itu merupakan yang terbaru dalam serentetan serangan yang menghambat upaya pemberantasan virus mematikan Ebola.
Ketidakpercayaan pejabat kesehatan setempat dan kekerasan milisi di Kongo yang bergejolak menyebabkan peningkatan jumlah kasus baru. Hampir 2.500 orang terinfeksi dan lebih dari 1.600 orang tewas dalam wabah terbesar kedua sepanjang sejarah.
Puluhan responden terluka atau tewas dalam sejumlah serangan sepanjang tahun ini.
Dua korban tewas, yang merupakan pekerja komunitas dekat Mukulia di Provinsi Kivu Utara, menerima ancaman sejak Desember dan seorang di antaranya pernah diserang, menurut pernyataan Kementerian.
Kasus Ebola pertama di Kota Goma Kongo Timur ditemukan pada Minggu. Kasus itu meningkatkan kekhawatiran bahwa virus tersebut dapat menyebar dengan cepat di daerah padat penduduk di dekat perbatasan Rwanda.
Goma, kota tepi danau berpenduduk 1 juta, terletak lebih dari 350 km selatan dari lokasi wabah Ebola pertama kali ditemukan setahun yang lalu.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
PT SLK dampingi giat posyandu, pastikan pemenuhan kesehatan bayi hingga lansia
Minggu, 19 Mei 2024 17:05 Wib
RSUD Tamiang Layang berikan pelatihan bantuan hidup dasar
Minggu, 19 Mei 2024 5:34 Wib
Kata-kata positif dapat bangun kesehatan mental anak
Sabtu, 18 Mei 2024 15:53 Wib
Pemkab Kapuas beri jaminan kesehatan 131.593 warga melalui JKN
Jumat, 17 Mei 2024 19:41 Wib
Legislator Palangka Raya imbau waspadai dampak cuaca ekstrem terhadap kesehatan
Jumat, 17 Mei 2024 7:00 Wib
Kiat jaga kesehatan dan awet muda Ariel NOAH
Rabu, 15 Mei 2024 23:06 Wib
Berikut lima manfaat kesehatan dari konsumsi air kelapa
Rabu, 15 Mei 2024 13:14 Wib
Awas! Kadar testosteron rendah bisa pengaruhi kesehatan jantung
Rabu, 15 Mei 2024 9:30 Wib