Perbanyak konsumsi buah dan air cegah ISPA

id Perbanyak konsumsi buah dan air cegahISPA,Palangka Raya,ISPA,Asap,Karhutla,Debu,Dinas Kesehatan

Perbanyak konsumsi buah dan air cegah ISPA

Foto Ilustrasi

Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah mengimbau masyarakat memperbanyak mengonsumsi buah-buahan dan air agar daya tahan tubuh terjaga sehingga tidak mudah terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA saat musim kemarau tiba. 

"Sebenarnya apabila pola hidup sehat atau daya tahan tubuh kita kuat, tentunya bakteri yang bertebaran di alam bebas tidak mudah mempengaruhi daya tahan tubuh. Apalagi di musim kemarau ini, salah satunya penyakit Ispa sangat berpotensi menyerang masyarakat karena debu serta asap kebakaran hutan dan lahan di daerah ini cukup mempengaruhi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Andjar Hari P di Palangka Raya, Selasa. 

Andjar mengatakan, masyarakat disarankan mengonsumsi air mineral 10 hingga 15 liter per hari dan memakan buah-buahan yang mengandung serat. Itu cara mudah untuk menghindari terkena penyakit ISPA. 

Penyakit pilek, batuk, radang tenggorokan serta penurunan daya tahan tubuh bisa dipengaruhi faktor alam sehingga tubuh menjadi drop atau tidak stabil seperti hari-hari biasanya dan menganggu aktivitas masyarakat sehari-hari. 

"Kalau daya tahan tubuh kita bagus, bakteri yang berada di dalam tubuh atau di alam bebas tentunya tidak bisa mempengaruhi kesehatan kita. Sebaliknya, apabila daya tahan tubuh kita tidak stabil, tentunya sangat mudah virus atau bakteri berkembang biak di dalam tubuh kita," ucapnya.

Sementara itu ketika ditanya mengenai berapa jumlah penderita ISPA di Kota Palangka Raya yang diduga terdampak akibat kebakaran hutan dan lahan di daerah setempat, Andjar belum bisa menjelaskan karena masih direkapitulasi.
Namun ia memastikan pasien yang datang ke setiap puskesmas masih normal dan belum ada peningkatan seperti yang dikhawatirkan. Dirinya selalu menerima laporan jumlah pasien yang mengalami ISPA yang setiap minggunya selalu berubah-ubah. 

"Kalau untuk angkanya saya belum memonitor sementara ini, yang jelas masih normal seperti hari-hari biasanya ketika tidak ada terjadi karhutla," tegasnya. 

Debu jalanan, asap kendaraan serta faktor kebersihan lingkungan bisa memicu ISPA sehingga harus diwaspadai, apalagi debu akibat kebakaran hutan dan lahan juga mulai bertebaran setiap hari. Masyarakat yang hendak ke luar rumah, disarankan menggunakan masker agar menghindari terkena penyakit ISPA.