Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, menyatakan tidak bisa memantau kualitas udara lantaran alat pemantau kualitas udara rusak.
"Kalau bicara soal kualitas kita harus punya data. kebetulan data kita ambil dari alat. Kita tidak punya alat. Alatnya yang ada kebetulan punya Kementerian dan kondisinya rusak (error)," kata Kepala UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya Bowo Budiarso, Jumat.
Dia pun mengaku bahwa kerusakan alat pantau udara yang ada di "Kota Cantik" telah dilaporkan ke Kementerian Lingkungan Hidup. Pihaknya pun telah mengajukan permohonan perbaikan.
Selain itu, pihaknya juga telah menyampaikan ke Kementerian Lingkungan hidup bahwa kondisi di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah mulai diselimuti kabut asap tipis.
"Masalahnya mereka ke sini, kita tidak ngerti. Tapi surat itu sudah dijawab dan akan melakukan perbaikan alat itu. Kemarin katanya tanggal 18-24 Juli. Cuma kita belum tahu pastinya," katanya.
Saat dikonfirmasi kembali terkait cara masyarakat mengetahui kualitas udara yang ada di Kota Palangka Raya dia menjawab hanya bisa mengandalkan perasaan saja.
"Ya kita pakai perasaan aja. Lah, kita kan harus pakai data. Untuk dapat data harus pakai alat tapi alatnya rusak. Terus kita pakai apa, kan tidak punya alat," katanya.
Legislator Kota Palangka Raya Jum'atni mempertanyakan tidak berfungsinya layar penampil Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU), yang berada di kawasan bundaran di kota itu.
"Setahu saya alat ISPU itu sudah beberapa tahun ini mengalami kerusakan. Kenapa dibiarkan dan tak difungsikan. Alat itu kan penting untuk mengukur kesehatan udara di wilayah ini, khususnya musim kemarau seperti sekarang," katanya.
Menurut Anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya yang membidangi Perekonomian dan Infrastruktur tersebut, alangkah baiknya instansi yang bertanggungjawab dengan alat ISPU tersebut.
"Jika alat itu tak berfungsi masyarakat pun tak tahu kondisi atau kadar kesehatan udara yang dihirup setiap hari. Apalagi saat ini kabut asap semakin menebal," kata politisi PAN itu.*
Berita Terkait
Pertamina-UPTD Metrologi uji takar nozzle SPBU Kalteng cegah kecurangan
Selasa, 26 Maret 2024 11:18 Wib
Rutin ukur hipertensi bantu minimalisasi penyakit jantung
Minggu, 25 Februari 2024 10:16 Wib
OJK-BPS selenggarakan SNLIK 2024, ukur lima hal utama
Rabu, 31 Januari 2024 8:40 Wib
Berikut faktor yang wajib ditimbang saat ukur kinerja semester bisnis
Kamis, 3 Agustus 2023 10:43 Wib
Hasil SEA Games jadi tolak ukur untuk Olimpiade 2024
Selasa, 2 Mei 2023 16:34 Wib
Praveen/Melati ukur kualitas permainan lewat laga perempat final BAC 2023
Kamis, 27 April 2023 19:20 Wib
OMRON sediakan alat ukur tekanan darah dengan koneksi bluetooth
Jumat, 31 Maret 2023 15:37 Wib
Polda Kalteng ukur kinerja satuannya melalui asistensi ITK-Online
Rabu, 2 November 2022 16:19 Wib