Bandung (ANTARA) - Seorang pemuda di Kota Bandung berinisial OR (19) alias Rohmat menjadi tersangka pelaku penganiayaan hingga menyebabkan tewasnya korban yang merupakan kakak sepupunya sendiri berinisial DS (23) karena motif cemburu.
Kapolsek Babakan Ciparay Polrestabes Bandung Kompol Sukaryanto mengatakan aksi penganiayaan tersebut terjadi pada Minggu (27/10) pukul 03.00 WIB dini hari di Pasar Induk Caringin, Kota Bandung. Kejadian yang berujung maut itu, kata Sukaryanto, diawali dengan percekcokan antara pelaku dan korban.
"Setelah percekcokan tersebut, Rohmat ini pergi meninggalkan korban. Namun Rohmat mendatangi lagi korban dengan membawa pisau dapur. Dia langsung menusukkan pisau itu ke dada kiri korban," kata Sukaryanto di Polsek Babakan Ciparay, Kota Bandung, Kamis.
Baca juga: Polisi selidiki dugaan bunuh diri Sulli eks f(x)
Berdasarkan keterangan saksi, pada awalnya Rohmat dan korban beserta teman-temannya sedang berkumpul dan meminum minuman keras. Saat itu Rohmat menyinggung kedekatan korban dengan perempuan bernama Ike yang juga disukai oleh Rohmat.
"Gara-gara diperkirakan cemburu, itu seperti cinta segitiga, lalu terjadi percekcokan yang diakibatkan perempuan," kata Sukaryanto.
Setelah terjadi penusukan yang diduga dilakukan berkali-kali oleh pelaku, korban langsung tersungkur dan tewas. Setelah itu, kata Kapolsek, pelaku langsung melarikan diri.
Namun tidak lebih dari sehari, pihak kepolisian berhasil menangkap pelaku pada Minggu (27/10) sekira pukul 12.00 WIB. Kemudian polisi melakukan penyitaan terhadap barang bukti, yakni pisau dapur yang memiliki panjang sekitar 23 sentimeter serta pakaian yang digunakan korban maupun pelaku.
Baca juga: Pembantu rumah tangga bunuh bayi yang baru dilahirkan
"Hubungan tersangka dengan korban itu masih sepupuan, saudaraan, jadi ibunya korban dengan pelaku adalah bersaudara," katanya.
Sementara itu, pelaku Rohmat mengaku tindakannya tersebut bukan hanya karena didasari kecemburuan semata. Menurutnya korban juga sering melakukan perbuatan yang membuat dia kesal.
"Dia sering minta uang ke saya, buat mabuk-mabukan. Dia juga sering mukul saya," kata Rohmat yang kesehariannya bekerja sebagai kuli angkut pasar.
Rohmat mengaku pisau yang ia pakai untuk menusuk sepupunya sendiri tersebut ia dapat setelah meminjam dari pedagang pecel lele di sekitar tempat kejadian perkara.
"Pisaunya itu saya pinjam ke tukang pecel lele," kata dia.
Atas perbuatannya, kini Rohmat harus mendekam di rumah tahanan Polsek Babakan Ciparay. Polisi menjerat Rohmat dengan Pasal 338 Jo 351 ayat (2) KUHPidana serta ancaman paling singkat lima tahun penjara.
Baca juga: Seorang narapidana Lapas Sampit akhiri hidup dengan tali sepatu
Baca juga: Seorang pria berseragam TransJakarta coba bunuh diri dengan 'cutter'
Baca juga: Rekonstruksi ayah bunuh anak kandung segera dilaksanakan