Kurangi sampah plastik, Gojek pakai tas khusus antar makanan
Bandung (ANTARA) - Perusahaan Gojek melalui layanan GoFood memperkenalkan upaya sadar lingkungan dan solusi untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai dengan memanfaatkan tas pengantaran khusus GoFood.
Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita menjelaskan bahwa Gojek sebagai layanan pesan-antar makanan terbesar di Asia Tenggara memiliki peran terhadap ekosistem lingkungan. Maka dari itu ia memberikan pelatihan tersebut kepada 150 mitra driver yang berjudul program Bengkel Belajar Mitra (BBM).
"Salah satu upaya yang kami lakukan adalah memperkenalkan tas pengantaran yang dirancang khusus demi kenyamanan dan menjaga keadaan pesanan dalam keadaan prima dari merchant sampal ke konsumen, dan yang terpenting tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai," kata Nilla di Bandung, Selasa.
Baca juga: Mundur dari Gojek, Nadiem jadi menteri dalam Kabinet Indonesia Maju
Untuk tahap awal, GoFood mendistribusikan lebih dari 150 tas pengantaran di Kota Bandung. Tas pengantaran ini memiliki banyak keistimewaan, diantaranya kompartemen yang lebih luas dan kualitas tinggi untuk menyimpan dan mengantar makanan, baik panas maupun dingin, lalu tahan cipratan air dan dapat dilipat sehingga tetap fleksibel saat mitra driver mengantar penumpang.
"Selain menjadi upaya untuk menjaga lingkungan, inisiatif ini ditujukan untuk meningkatkan kenyamanan mitra driver dalam menjalankan order GoFood yang diharapkan akan memperkuat kualitas layanan, sehingga mereka makin dicintai oleh pelanggan," kata dia.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung juga terus mengupayakan komitmennya untuk mengurangi penggunaan kantong plastik hingga 100 persen di tahun 2025. Komitmen tersebut ditunjukkan dengan dikeluarkannya Peraturan Walikota Bandung Nomor 37 tahun 2019 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda No 17 Tahun 2012 tentang Pengurangan Penggunaan kantong Plastik.
Baca juga: Strategi duet CEO Gojek usai ditinggal Nadiem Makarim
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Kamalia Purbani mengatakan pengurangan penggunaan kantong plastik merupakan salah satu upaya yang sejalan dengan program Kang Pisman (kurangi, pisahkan, manfaatkan) yang digagas oleh Pemerintah Kota Bandung
"Melalui pengurangan sampah di hulu sebelum menjadi sampah sebagai bentuk upaya preventif, sehingga jumlah
timbulan sampah plastik dapat dikurangi," kata Kamalia.
Gojek dan Pemkot Bandung sebelumnya juga telah menandatangani nota kesepahaman guna mendukung keberhasilan Program Bandung Smart City. Implementasi Bandung Smart City antara lain dengan mengurangi penggunaan plastik, di mana Gojek membagikan 10 ribu totebag kepada mitra driver sehingga mereka bisa secara langsung mengurangi penggunaan kantong plastik saat mengantar pesanan makanan.
Dengan menggunakan totebag, driver Gojek di Kota Bandung telah menghemat lebih dari empat juta kantong plastik ketika mengantar GoFood. Selain itu, hingga Desember 2019 Gojek juga mendukung program Kang Pisman lainnya dengan melakukan sosialisasi pemilahan sampah dan program 'Menabung Sampah Plastik' yang bisa ditukar dengan saldo GoPay di beberapa sekolah di Bandung.
Sementara itu, Direktur Kemitraan WWF Indonesia, Ade Swargo Mulyo mengatakan pihaknya juga aktif dalam melakukan berbagai kampanye kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga keberlangsungan lingkungan agar semua makhluk hidup dapat hidup selaras dengan alam. Maka dari itu, ia pun mengapresiasi program Gojek yang selaras dengan misinya yakni menjaga lingkungan.
"Kami menyadari mengelola lingkungan merupakan tanggung jawab bersama dan diperlukan kontribusi aktif semua kalangan masyarakat, karenanya kami berharap mitra driver Gojek dapat menjadi salah satu pelopor bagi lingkungannya, dari hal yang cukup sederhana seperti yang berhubungan dengan profesinya seharl-hari." kata Ade.
Baca juga: Gojek segera lakukan uji coba di Malaysia
Baca juga: 'Startup' luar negeri banyak meniru Gojek
Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita menjelaskan bahwa Gojek sebagai layanan pesan-antar makanan terbesar di Asia Tenggara memiliki peran terhadap ekosistem lingkungan. Maka dari itu ia memberikan pelatihan tersebut kepada 150 mitra driver yang berjudul program Bengkel Belajar Mitra (BBM).
"Salah satu upaya yang kami lakukan adalah memperkenalkan tas pengantaran yang dirancang khusus demi kenyamanan dan menjaga keadaan pesanan dalam keadaan prima dari merchant sampal ke konsumen, dan yang terpenting tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai," kata Nilla di Bandung, Selasa.
Baca juga: Mundur dari Gojek, Nadiem jadi menteri dalam Kabinet Indonesia Maju
Untuk tahap awal, GoFood mendistribusikan lebih dari 150 tas pengantaran di Kota Bandung. Tas pengantaran ini memiliki banyak keistimewaan, diantaranya kompartemen yang lebih luas dan kualitas tinggi untuk menyimpan dan mengantar makanan, baik panas maupun dingin, lalu tahan cipratan air dan dapat dilipat sehingga tetap fleksibel saat mitra driver mengantar penumpang.
"Selain menjadi upaya untuk menjaga lingkungan, inisiatif ini ditujukan untuk meningkatkan kenyamanan mitra driver dalam menjalankan order GoFood yang diharapkan akan memperkuat kualitas layanan, sehingga mereka makin dicintai oleh pelanggan," kata dia.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung juga terus mengupayakan komitmennya untuk mengurangi penggunaan kantong plastik hingga 100 persen di tahun 2025. Komitmen tersebut ditunjukkan dengan dikeluarkannya Peraturan Walikota Bandung Nomor 37 tahun 2019 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda No 17 Tahun 2012 tentang Pengurangan Penggunaan kantong Plastik.
Baca juga: Strategi duet CEO Gojek usai ditinggal Nadiem Makarim
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Kamalia Purbani mengatakan pengurangan penggunaan kantong plastik merupakan salah satu upaya yang sejalan dengan program Kang Pisman (kurangi, pisahkan, manfaatkan) yang digagas oleh Pemerintah Kota Bandung
"Melalui pengurangan sampah di hulu sebelum menjadi sampah sebagai bentuk upaya preventif, sehingga jumlah
timbulan sampah plastik dapat dikurangi," kata Kamalia.
Gojek dan Pemkot Bandung sebelumnya juga telah menandatangani nota kesepahaman guna mendukung keberhasilan Program Bandung Smart City. Implementasi Bandung Smart City antara lain dengan mengurangi penggunaan plastik, di mana Gojek membagikan 10 ribu totebag kepada mitra driver sehingga mereka bisa secara langsung mengurangi penggunaan kantong plastik saat mengantar pesanan makanan.
Dengan menggunakan totebag, driver Gojek di Kota Bandung telah menghemat lebih dari empat juta kantong plastik ketika mengantar GoFood. Selain itu, hingga Desember 2019 Gojek juga mendukung program Kang Pisman lainnya dengan melakukan sosialisasi pemilahan sampah dan program 'Menabung Sampah Plastik' yang bisa ditukar dengan saldo GoPay di beberapa sekolah di Bandung.
Sementara itu, Direktur Kemitraan WWF Indonesia, Ade Swargo Mulyo mengatakan pihaknya juga aktif dalam melakukan berbagai kampanye kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga keberlangsungan lingkungan agar semua makhluk hidup dapat hidup selaras dengan alam. Maka dari itu, ia pun mengapresiasi program Gojek yang selaras dengan misinya yakni menjaga lingkungan.
"Kami menyadari mengelola lingkungan merupakan tanggung jawab bersama dan diperlukan kontribusi aktif semua kalangan masyarakat, karenanya kami berharap mitra driver Gojek dapat menjadi salah satu pelopor bagi lingkungannya, dari hal yang cukup sederhana seperti yang berhubungan dengan profesinya seharl-hari." kata Ade.
Baca juga: Gojek segera lakukan uji coba di Malaysia
Baca juga: 'Startup' luar negeri banyak meniru Gojek