Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Yayasan Harapan Taheta, Dedy mengatakan kasus penularan HIV/AIDS di Provinsi Kalimantan Tengah terus meningkat setiap tahunnya.
"Kasus HIV/AIDS di Kalteng dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada 2017 tercatat 1.221 orang positif, kemudian pada 2018 naik menjadi sekitar 1.800-an dan selama Januari hingga akhir November 2019 tercatat jumlah penderita mencapai 2.000-an orang," kata Dedy pada acara peringatan hari AIDS sedunia yang dilaksanakan di Bundaran Besar Kota Palangka Raya yang mengangkat tema "Global: Community make the different dan Nasional: bersama masyarakat meraih sukses" di Palangka Raya, Minggu.
Ia mengatakan, kasus penularan HIV/AIDS itu didominasi oleh perilaku seks heteroseksual, homoseksual dan suka berganti-ganti pasangan. Namun, lanjut dia, untuk beberapa kasus pihaknya menemui kejadian penularan dari donor darah, seperti dua kasus yang teridentifikasi pada tahun ini.
"Hal itu menunjukkan bahwa kepedulian masyarakat terhadap penyebaran penyakit HIV/AIDS masih kurang, sehingga berbagai pihak yang memiliki kepedulian harus terus mengkampanyekan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS," kata Dedy .
"Khusus untuk peringatan hari AIDS Sedunia kali ini turut diikuti sejumlah komunitas yang peduli HIV/AIDS, tokoh lintas agama, para remaja, pelajar dan mahasiswa serta masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap penyakit yang ditimbulkan oleh virus yang menyerang kekebalan tubuh ini," kata Dedy.
Pada acara itu sejumlah kegiatan digelar sebagai upaya kampanye pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Selain pemeriksaan kesehatan dasar juga dilaksanakan pemeriksaan dan konsultasi HIV/AIDS dan donor darah secara gratis. Kemudian juga dilaksanakan pertunjukan dari para peserta, jalan mengelilingi bundaran besar dengan membawa poster dan selebaran terkait HIV/AIDS.
Di sisi lain, Ketua DPRD Palangka Raya, Sigit K Yunianto mengajak berbagai elemen masyarakat termasuk para tokoh agama dari berbagai latar belakang agama di Provinsi Kalimantan Tengah diajak membantu mencegah penularan HIV/AIDS di Provinsi setempat.
Ia mengatakan saat ini mengatakan, saat ini masyarakat masih memiliki persepsi buruk terhadap penderita HIV/AIDS. Padahal, penularan virus menyebabkan penurunan kekebalan tubuh penderita itu hanya dapat terjadi dengan cara khusus.
"Penularan virus itu melalui kontak cairan tubuh seperti darah, cairan vagina, cairan mani dan ASI. Penularan lainnya bisa lewat penggunaan jarum suntik yang tidak steril atau dipakai bergantian. Penularan ini sangat sulit terjadi. Tidak seperti penyakit lain misalnya TB yang dapat menular melalui udara," katanya.
Berita Terkait
Presiden terpilih Prabowo ajak buruh berjuang bersama wujudkan Indonesia Emas
Rabu, 1 Mei 2024 18:23 Wib
Sebanyak 744 usulan masyarakat diterima anggota DPRD Barsel
Rabu, 1 Mei 2024 17:04 Wib
Empat nama mendaftar ke PDIP maju di Pilkada Murung Raya 2024
Rabu, 1 Mei 2024 16:46 Wib
Januari - Maret, 67 kasus kecelakaan terjadi di Palangka Raya hingga 10 korban meninggal
Rabu, 1 Mei 2024 15:37 Wib
Legislator Kotim sebut Sampit darurat banjir
Rabu, 1 Mei 2024 15:12 Wib
Pansus II DPRD Kapuas godok raperda pembentukan dan susunan perangkat derah
Rabu, 1 Mei 2024 13:22 Wib
DPRD Kapuas apresiasi pawai karnaval budaya
Rabu, 1 Mei 2024 13:02 Wib
Empat karyawan di Palangka Raya luka bakar akibat tersambar api kompor
Rabu, 1 Mei 2024 13:00 Wib