Tiga kambing jadi mangsa piton 'raksasa'

id Kotim,Kotawaringin Timur,Sampit,ular mangsa kambing,piton mangsa ternak

Tiga kambing jadi mangsa piton 'raksasa'

Dua ekor kambing mati, sedangkan satu ekor lainnya sudah ditelan oleh ular piton raksasa yang menyerang kandang kambing milik warga Desa Bagendang Permai, Kamis (12/12/2019). ANTARA/Istimewa

Sampit (ANTARA) - Tiga ekor kambing berukuran besar jadi mangsa seekor ular piton 'raksasa' yang menyerang kandang kambing milik warga Desa Bagendang Permai, Kecamatan Mentaya Hilir Utara Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah.

"Satu ekor sudah dimakan, terlihat dari perut ular yang sangat besar, sedangkan dua ekor lainnya sudah mati dan dililit, tapi belum sempat dimakan," kata Islamiah, warga yang memelihara ternak tersebut, Jumat.

Kemunculan ular piton yang panjangnya sekitar enam meter itu diperkirakan pada Rabu (11/12) malam. Ular yang membunuh mangsanya dengan cara melilit dengan kuat hingga mangsanya kehabisan nafas itu masuk ke dalam kandang yang berisi beberapa ekor kambing.

Kamis (12/12) pagi, Islamiah memeriksa kandang kambing dengan maksud membersihkan dan memberi makan ternak itu seperti biasa. Namun dia kaget karena melihat ada kambing yang mati dan berdarah.

Setelah diperiksa, ternyata seekor piton raksasa ada di dalam kandang. Dia pun berteriak meminta bantuan hingga warga berdatangan ke lokasi tersebut.

Warga harus ekstra hati-hati karena piton tersebut melakukan perlawanan saat hendak ditangkap. Diperlukan waktu lebih dari setengah jam bagi warga hingga berhasil menangkap piton besar tersebut.  

Akibat kejadian itu, warga merugi jutaan rupiah akibat tiga kambing mati. Kambing yang mati langsung dikuburkan agar tidak menimbulkan bau.

"Ularnya dan satu ekor kambing yang mati diminta seseorang, katanya dibawa ke Sampit. Kami tidak tahu mau diapakan. Satu ekor kambing lainnya sudah dikubur," kata Islamiah.

Baca juga: Pemkab Kotim berharap program Satu Peta dapat mengurai permasalahan pertanahan

Kapolsek Sungai Sampit Ipda Taufik Hidayat mengimbau masyarakat membersihkan semak belukar di sekitar lingkungan tempat tinggal. Tujuannya agar satwa liar dan buas tidak masuk ke permukiman.

"Kalau banyak semak, itu bisa membuat binatang seperti ular dan lainnya datang. Bagi yang memiliki ternak juga harus hati-hati agar tidak memicu satwa liar datang," demikian Taufik.

Imbauan yang sama disampaikan Komandan Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah Pos Sampit Muriansyah. Dia meminta masyarakat membersihkan lingkungan agar satwa liar tidak sampai masuk ke permukiman.

"Ular piton itu memangsa kambing karena memang mencari makanan. Saat seperti ini biasanya musim ular akan bertelur," demikian Muriansyah.

Baca juga: DPRD Kotim ingatkan pemkab persiapkan kegiatan lebih awal

Baca juga: Diskominfo Kotim dapat bantuan alat penghilang sinyal