Ekspor kentang ke Singapura-Malaysia meningkat
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Karantina Pertanian Belawan mencatat adanya peningkatan signifikan terhadap ekspor produk hortikultura kentang ke Singapura dan Malaysia.
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Ali Jamil merinci pada periode Januari sampai April 2020, sudah ada 11 kali ekspor kentang dari Belawan ke Malaysia dan 1 kali ke Singapura dengan total mencapai 80,5 ton.
"Sementara pada periode yang sama di tahun 2019 tercatat hanya ada 7 kali frekuensi ekspor dengan tujuan Singapura dan Malaysia 48,5 ton, melonjak hampir dua kali lipat," kata Ali Jamil di Jakarta, Selasa.
Kentang yang diekspor tersebut adalah Solanum tuberosum L atau kentang jenis Granola yang merupakan produk pertanian dari sub sektor hortikultura dan banyak dibudidayakan di wilayah Sumatera Utara.
Awal April menjadi masa panen kentang granola dengan produksinya yang berlimpah dan siap disalurkan untuk memenuhi kebutuhan pasokan pasar dalam negeri dan juga pasar ekspor.
Ada pun sesuai arahan pemerintah yakni dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah wabah pandemi COVID-19, layanan karantina hewan, ikan dan tumbuhan menjadi salah satu layanan publik yang terus berjalan.
Pejabat karantina pertanian yang bertugas di lapangan dibatasi sesuai dengan kondisi lalu lintas di unit kerja. Petugas menggunakan APD yang memadai serta hal-hal yang telah diatur pada Protokol Kewaspadaan Pencegahan Penyebaran COVID-19 bagi Layanan Publik Karantina Pertanian.
"Kita kawal kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan, apalagi untuk bahan pangan. Juga tidak kalah penting memastikan ekspor produk pertanian tetap terjamin akseptabilitasnya di negara mita dagang, untuk menambah devisa negara," kata Ali Jamil.
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Ali Jamil merinci pada periode Januari sampai April 2020, sudah ada 11 kali ekspor kentang dari Belawan ke Malaysia dan 1 kali ke Singapura dengan total mencapai 80,5 ton.
"Sementara pada periode yang sama di tahun 2019 tercatat hanya ada 7 kali frekuensi ekspor dengan tujuan Singapura dan Malaysia 48,5 ton, melonjak hampir dua kali lipat," kata Ali Jamil di Jakarta, Selasa.
Kentang yang diekspor tersebut adalah Solanum tuberosum L atau kentang jenis Granola yang merupakan produk pertanian dari sub sektor hortikultura dan banyak dibudidayakan di wilayah Sumatera Utara.
Awal April menjadi masa panen kentang granola dengan produksinya yang berlimpah dan siap disalurkan untuk memenuhi kebutuhan pasokan pasar dalam negeri dan juga pasar ekspor.
Ada pun sesuai arahan pemerintah yakni dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah wabah pandemi COVID-19, layanan karantina hewan, ikan dan tumbuhan menjadi salah satu layanan publik yang terus berjalan.
Pejabat karantina pertanian yang bertugas di lapangan dibatasi sesuai dengan kondisi lalu lintas di unit kerja. Petugas menggunakan APD yang memadai serta hal-hal yang telah diatur pada Protokol Kewaspadaan Pencegahan Penyebaran COVID-19 bagi Layanan Publik Karantina Pertanian.
"Kita kawal kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan, apalagi untuk bahan pangan. Juga tidak kalah penting memastikan ekspor produk pertanian tetap terjamin akseptabilitasnya di negara mita dagang, untuk menambah devisa negara," kata Ali Jamil.