Jakarta (ANTARA) - Sebagian orang tua berpikir bahwa memberikan barang kepada anak adalah salah satu bukti perhatian, padahal yang diinginkan oleh sang anak adalah kehadiran ayah ibunya untuk menemani bermain.
Psikolog anak dan pendidikan Dian Nirmala mengatakan anak membutuhkan perhatian dari orang tua untuk menanyakan kabar atau perasaannya. Dari situ, ia akan percaya kepada orang tuanya dan berani mengungkapkan perasaan.
"Orang tua berpandangan ngasih barang udah cukup tapi kenyataannya anak enggak butuh itu. Anak lebih senang diberikan waktu, perhatian dan mengharapkan kehadiran yang utuh bersama mereka untuk bisa mengungkapkan apa isi hatinya," ujar Dian dalam bincang-bincang virtual, Rabu (1/7).
Baca juga: Apakah anak yang punya genetik tubuh mungil bisa tumbuh tinggi?
Saat merasa diabaikan oleh orang tuanya karena sibuk bekerja atau mengurus hal lain, anak akan memilih bermain gawai dan akhirnya lebih tertarik dengan barang tersebut daripada bermain dengan orang tuanya.
"Kenapa gadget jadi begitu menarik? Itu pe-er (pekerjaan rumah) kita untuk menampilkan hal yang lebih menarik. Satu yang tidak bisa didapat dari gadget adalah umpan balik, perasaan emosional tetap dibutuhkan sama anak," jelas Dian.
"Enggak apa-apa ada gadget tapi harus main sama anaknya, bisa juga kan main gadget bersamanya sambil diselingi dengan permainan lain, enggak perlu mewah bisa menyusun balok-balok, buku-buku atau dari kartu terserah mereka mau disusun jadi apa. Banyak barang tergeletak, rumah berantakan biarin aja, kita lihat apa yang bisa dia dapat dari situ," lanjutnya.
Membiarkan anak untuk berimajinasi dengan mainan akan membantu merangsang kreativitas dan rasa percaya dirinya apalagi jika diberi pujian atas pekerjaannya. Hal tersebut akan sangat berguna untuk membantu anak yang pemalu atau pendiam dalam mengungkapkan perasaan.
"Anak kalau udah banyak pengalaman akan lebih percaya diri untuk mengungkapkan sesuatu tapi memang perlu effort untuk memancing anak cerita. Kadang anak juga enggak mau dipancing, cukup beri ruang untuk anak berekspresi. Beri penghargaan atas usahanya, saat dia merasa dihargai, ia akan yakin kalau bisa lebih dari itu," ujar Dian.
Baca juga: Seberapa penting membangun pola komunikasi dengan anak?
Baca juga: Haruskah menunda vaksinasi ketika anak batuk pilek?
Baca juga: Mungkinkah anak bisa belajar berdiri tanpa bisa duduk dahulu?
Berita Terkait
Lomba posyandu diharap pacu semangat layanan kesehatan ibu dan anak
Sabtu, 16 November 2024 13:08 Wib
Pelajar di Kapuas diberi pemahaman terkait perkawinan usia anak dan perundungan
Jumat, 15 November 2024 15:29 Wib
Ahli gizi sebut makanan manis punya daya tarik tinggi bagi anak
Jumat, 15 November 2024 10:26 Wib
Ternyata ini penyebab anak suka makanan manis
Jumat, 15 November 2024 9:41 Wib
Pelaku pemaksa anak sujud dan menggoggong ditangkap
Kamis, 14 November 2024 22:12 Wib
Posyandu diminta bantu optimalkan tingkatkan kesehatan ibu dan anak
Kamis, 14 November 2024 11:30 Wib
Ketum Bhayangkari tinjau dan hibur anak-anak korban erupsi Gunung Lewotobi
Rabu, 13 November 2024 23:21 Wib
Kodim 1019 Katingan wujudkan program peduli terhadap anak SD
Rabu, 13 November 2024 17:42 Wib