Jakarta (ANTARA) - Ribuan wartawan dari seluruh provinsi mulai dari Aceh hingga Papua akan dilibatkan dalam upaya perang melawan COVID-19 terutama dalam hal penyampaian pesan positif dan faktual terkait perubahan perilaku.
“Satgas bersama PWI kerja sama untuk pelibatan 5.800 wartawan dari seluruh provinsi dari Aceh sampai Papua,” kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo dalam jumpa pers setelah rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi terkait Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dari Istana Merdeka Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya telah menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dalam kerja sama tersebut.
Nantinya wartawan akan bertugas untuk melakukan program perubahan perilaku dan meluruskan berita atau informasi yang keliru atau tidak benar.
“Karena banyak juga informasi yang tidak valid tapi beredar di tengah masyarakat. Besar harapan kami teman media yang bergabung bisa sampaikan pesan positif, faktual terkait perubahan perilaku,” katanya.
Selain itu, Satgas juga bekerja sama dengan Pemda DKI didukung TNI/Polri untuk mengajak organisasi kemasyarakatan termasuk PKK dan sejumlah tokoh di 5 kelurahan di DKI Jakarta.
“Masing-masing sebanyak 100 orang yang dipilih kelurahan. Dibantu oleh Babinkantibmas dan Babinsa. Harapannya tokoh-tokoh di kelurahan ini bisa mengajak dan mengimbau masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan,” katanya.
Pihaknya berharap upaya tersebut mampu meningkatkan pencegahan dan masyarakat semakin sadar bahwa COVID-19 ini bukan rekayasa dan bukan konspirasi.
Doni menegaskan bahwa COVID-19 ini nyata, secara global korbannya hampir mencapai 1 juta orang dan di Tanah Air korban jiwa telah mencapai 10.386 orang.
“Kami melaporkan ke Bapak Presiden tentang klaster keluarga. Ada 6 persen di Wisma Atlet positif COVID-19 dan relatif tidak beraktivitas di luar rumah. Artinya yang menulari orang-orang terdekat keluarga itu. Kita harus paham COVID-19 ini media pengantara saudara-saudara kita, orang-orang yang terdekat bukan yang terjauh. Sehingga kita satu sama lain harus saling jaga, saling melindungi, saling mengingatkan, patuh kepada protokol kesehatan,” kata Doni.