Artikel - Membangun Jembatan Masa Depan Desa Terisolasi Melalui TMMD

id Membangun Jembatan Masa Depan Desa Terisolasi Melalui TMMD, kodim 1015/Spt, kodim Sampit, TMMD, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur

Artikel - Membangun Jembatan Masa Depan Desa Terisolasi Melalui TMMD

Dua warga mengangkut kelapa berkendara melintasi jembatan Handil Samsu yang diperbaiki Satgas TMMD Reguler ke-109. ANTARA/HO-Kodim 1015/Spt

Sampit (ANTARA) - Gelak tawa Sarwaji dan Mansur memecah keheningan desa di pagi itu. Sambil sedikit memacu sepeda motor masing-masing, dua pria paruh baya yang sedang mengangkut kelapa itu melanjutkan candaan ringan mereka seraya melintasi jembatan Handil Samsu.

Situasi ini memang berbeda dibanding sebulan lalu. Saat itu warga harus sangat berhati-hati ketika melintasi jembatan berusia sekitar 30 tahun itu karena kondisinya rusak berat sehingga rawan menyebabkan kecelakaan.

Tidak heran jika membutuhkan waktu cukup lama menyelesaikan perbaikan jembatan ini karena pengerjaannya hampir sama dengan membangun ulang jembatan tersebut.

Begitulah kendala dan keterbatasan yang dihadapi masyarakat Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah selama ini. Selain masih terisolasi jalan darat dari pusat kota, infrastruktur yang ada pun sebagian sudah rusak dimakan usia.

Kondisi itu pula yang menjadi alasan sehingga kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-109 mulai 22 September hingga 21 Oktober dilaksanakan di kecamatan yang wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Katingan dan menghadap Laut Jawa tersebut.

Ada tiga jembatan yang diperbaiki melalui TMMD ini yaitu jembatan Handil Gayam berukuran panjang 15,30 meter dan lebar 3,80 meter dan jembatan Handil Samsu berukuran panjang 42 meter dan lebar 3,80 meter di Desa Bapinang Hilir serta jembatan Sei Babirah berukuran panjang 42 meter dan lebar 3,80 meter di Desa Babirah.

Selain itu, ada dua sasaran tambahan yaitu perbaikan Mushalla Al Hidayah dan pembangunan pos terpadu di Desa Bapinang Hulu. Semua dikerjakan secara gotong-royong oleh 125 prajurit TNI dibantu anggota Polri dan masyarakat setempat.

Selama ini, kerusakan jembatan tersebut dirasakan sangat menghambat aktivitas masyarakat. Pelajar yang hendak ke sekolah, nelayan yang hendak melaut, petani yang hendak ke kebun dan pedagang yang hendak berjualan dari desa ke desa, sedikit terhambat oleh kerusakan jembatan tersebut.

Kendala itu tidak hanya dirasakan warga di desa itu, tetapi juga warga lainnya karena ruas itu merupakan jalan penghubung antardesa. Tidak berlebihan jika masyarakat sangat bersyukur ketika kini ketiga jembatan tersebut telah diperbaiki oleh TNI melalui kegiatan TMMD Reguler ke-109.

"Kami sangat berterima kasih karena kini kami bisa dengan leluasa membawa hasil kebun kami sehingga akan berdampak terhadap pendapatan. Hasil pertanian ini harapan kami, sehingga jembatan ini juga bagian dari masa depan kami dan anak-anak kami," kata Mansur, warga Desa Bapinang Hilir.

Sebagai wilayah yang masih terisolasi jalan darat dari pusat kota, jalan dan jembatan dibutuhkan petani dalam mengangkut hasil pertanian seperti kelapa, padi dan lainnya untuk kemudian dipasarkan ke kecamatan lain menggunakan transportasi air.

Sebaliknya, hasil tangkapan nelayan dibawa ke darat untuk dipasarkan ke kampung-kampung di kecamatan itu, maupun kecamatan lainnya. Untuk itulah, keberadaan jalan dan jembatan sangat penting bagi masyarakat di kecamatan terluar yang terdiri 14 desa ini.

Berdasarkan data pemerintah kecamatan setempat, Kecamatan Pulau Hanaut didominasi oleh warga berprofesi sebagai nelayan, sedangkan sisanya merupakan pedagang, peternak, petani dan pegawai pemerintah.

Badan Pusat Statistik mencatat, tingkat kesejahteraan masyarakat Kecamatan Pulau Hanaut terdiri dari 1.248 keluarga prasejahtera, 2.095 keluarga sejahtera I, 1.507 keluarga sejahtera II, 382 keluarga sejahtera III dan 115 keluarga sejahtera plus.

Dilaksanakannya TMMD Reguler ke-109 di kecamatan ini diyakini membawa dampak besar terhadap perekonomian masyarakat. Meski belum rampung 100 persen, ketiga jembatan itu kini sudah bisa digunakan dan membawa aktivitas masyarakat semakin lancar.

"Masyarakat kini bisa mengangkut hasil panen lebih banyak karena jembatannya sudah bagus sehingga ini dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Kami sangat berterima kasih atas bantuan TNI melalu TMMD ini," kata Kepala Desa Bapinang Hilir, Bahriansyah.

Jembatan tersebut tidak hanya memperlancar aktivitas ekonomi masyarakat, tetapi juga jembatan masa depan bagi kemajuan desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa setempat.
Bupati Kotawaringin Timur H Supian Hadi saat mendampingi Asisten Latihan Kepala Staf Angkatan Darat Mayjen TNI Harianto meninjau lokasi pelaksanaan TMMD Reguler ke-109 di Kecamatan Pulau Hanaut. ANTARA/HO-Kodim 1015/Spt


Percepat Pemerataan Pembangunan

Kecamatan Pulau Hanaut masih terisolasi jalan darat dari Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur. Diperlukan waktu lebih dari 1,5 jam untuk sampai di kecamatan yang berjarak 47 kilometer dari pusat kota ini.

Untuk mencapai kecamatan ini, perjalanan dari Sampit melalui jalan darat menuju Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, kemudian dilanjutkan menggunakan perahu bermesin atau kelotok menyeberangi Sungai Mentaya yang lebarnya sekitar 1,2 kilometer karena kecamatan ini berada di kawasan seberang.

Selain keterbatasan anggaran pemerintah daerah, lokasinya yang terisolasi ini juga menjadi salah satu penyebab pembangunan desa-desa di kecamatan ini lebih lambat. Kehadiran TMMD Reguler ke-109 menjadi solusi dalam membantu percepatan pemerataan pembangunan.

Bupati Kotawaringin Timur H Supian Hadi saat mengunjungi lokasi TMMD Reguler ke-109 menyatakan dukungannya terhadap kegiatan tersebut. Secara jujur dia mengakui bahwa TMMD sangat membantu pemerintah dalam mempercepat pemerataan pembangunan hingga ke desa-desa terpencil.

"Manfaatnya sangat besar bagi masyarakat kami di desa. Dengan lancarnya aktivitas masyarakat, maka tentu akan berdampak positif terhadap perekonomian. Kami selaku pemerintah daerah sangat berterima kasih atas digelarnya TMMD ini," ucap Supian Hadi.

Sama seperti masyarakatnya, Supian Hadi juga mendukung agar TMMD digelar berkelanjutan. Pemerintah daerah pun siap mendukung dan bersinergi untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Supian menyebutkan, masih banyak desa di pelosok yang membutuhkan sentuhan pembangunan. TMMD menjadi solusi yang bisa ditempuh untuk percepatan pembangunan desa-desa tersebut.

Menurut Supian, infrastruktur menjadi kunci untuk mempercepat pembangunan desa dan peningkatan perekonomian masyarakat. Saat ini sedang dibangun jalan yang nantinya sampai ke Kecamatan Pulau Hanaut sehingga tidak lagi terisolasi meski jika hendak ke pusat kota harus tetap memutar dengan jarak cukup jauh melalui Kecamatan Cempaga.
Prada Dandi membantu mengangkat barang bawaan warga yang melintas di jembatan darurat saat jembatan utama sedang diperbaiki oleh Satgas TMMD Reguler ke-109. ANTARA/HO-Kodim 1015/Spt


TMMD Lebih Efektif

Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Rinie mengaku sangat mendukung pelaksanaan TMMD Reguler ke-109. Kegiatan ini sangat membantu pemerintah daerah dalam menjangkau pembangunan di desa-desa terpencil dan terisolasi.

"Makanya kami juga mendukung TMMD dilaksanakan berkelanjutan dengan lokasi desa-desa lainnya di Kotawaringin Timur ini yang masih membutuhkan sentuhan pembangunan," kata Rinie.

Pendapat senada disampaikan anggota Komisi I DPRD Kotawaringin Timur Parningotan Lumban Gaol. Bahkan menurutnya, DPRD selalu siap mendukung kesuksesan pelaksanaan TMMD tersebut.

Lumban Gaol bahkan menilai TMMD lebih efektif untuk percepatan pembangunan dibanding jika harus menunggu pengerjaannya melalui proyek pemerintah. Selain lebih hemat dan cepat karena dikerjakan dengan metode gotong-royong, TMMD juga membawa manfaat besar terhadap sumber daya manusia dan hubungan sosial masyarakat.

TMMD mengajarkan kembali kepada masyarakat tentang kekuatan dan pentingnya gotong-royong. Kehadiran prajurit TNI selama satu bulan di desa juga menjadi teladan yang baik tentang disiplin dan kerjasama.

"Melalui TMMD ini, TNI menunjukkan baktinya kepada bangsa dan rakyat. TNI membuktikan kemanunggalan mereka bersama rakyat. Ini yang membuat TNI semakin dicintai rakyat," ujar Lumban Gaol.

Lumban Gaol turut menyampaikan rasa terima kasih dan bangganya kepada TNI, khususnya Kodim 1015/Spt yang melaksanakan TMMD Reguler ke-109. Dia berharap TNI terus membuktikan perannya sebagai penjaga kedaulatan NKRI sekaligus pengayom masyarakat.

Baca juga: Artikel - Meramu Semangat 'Habaring Hurung' dan Kemanunggalan TNI di Tanah Dayak

Baca juga: Pemkab Kotim apresiasi TMMD bantu percepatan pembangunan desa terisolasi