Empat jenazah korban pesawat Sriwijaya teridentifikasi
Jakarta (ANTARA) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah mengidentifikasi empat jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
"Hingga Rabu pukul 09.00 WIB, tim telah berhasil mengidentifikasi empat jenazah atas nama Okky Bisma, Khasanah, Fadly Satrianto, dan Asy Habul Yamin," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Pol. Rusdi Hartono di RS Polri Said Soekanto, Jakarta, Rabu.
Selain itu, DVI juga telah menerima sampel DNA sebanyak 112 sampel.
Hingga saat ini tercatat telah dievakuasi sebanyak 137 kantong jenazah dan 35 kantong properti.
"Selanjutnya kantong-kantong ini akan dilakukan identifikasi oleh tim," katanya.
Terkait dengan waktu penyerahan jenazah kepada keluarga korban, Rusdi mengatakan bahwa pihaknya siap untuk menyerahkan sesuai dengan keinginan keluarga.
Rusdi mengutarakan bahwa para keluarga korban menginginkan agar jenazah disimpan terlebih dahulu sampai rekonsiliasi selesai.
"Hal ini dikarenakan keinginan dari keluarga korban karena sampai dengan saat ini rekonsiliasi masih berjalan dan memungkinkan body part korban dapat lebih banyak ditemukan," katanya.
Ia mengemukakan bahwa keluarga korban menginginkan jika ada penemuan body part dapat menjadi bagian yang ditambahkan. Maka dari itu, pihaknya menghormati dan menghargai keinginan dari keluarga tersebut.
"Tim ingin memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh keluarga korban," katanya.
"Hingga Rabu pukul 09.00 WIB, tim telah berhasil mengidentifikasi empat jenazah atas nama Okky Bisma, Khasanah, Fadly Satrianto, dan Asy Habul Yamin," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Pol. Rusdi Hartono di RS Polri Said Soekanto, Jakarta, Rabu.
Selain itu, DVI juga telah menerima sampel DNA sebanyak 112 sampel.
Hingga saat ini tercatat telah dievakuasi sebanyak 137 kantong jenazah dan 35 kantong properti.
"Selanjutnya kantong-kantong ini akan dilakukan identifikasi oleh tim," katanya.
Terkait dengan waktu penyerahan jenazah kepada keluarga korban, Rusdi mengatakan bahwa pihaknya siap untuk menyerahkan sesuai dengan keinginan keluarga.
Rusdi mengutarakan bahwa para keluarga korban menginginkan agar jenazah disimpan terlebih dahulu sampai rekonsiliasi selesai.
"Hal ini dikarenakan keinginan dari keluarga korban karena sampai dengan saat ini rekonsiliasi masih berjalan dan memungkinkan body part korban dapat lebih banyak ditemukan," katanya.
Ia mengemukakan bahwa keluarga korban menginginkan jika ada penemuan body part dapat menjadi bagian yang ditambahkan. Maka dari itu, pihaknya menghormati dan menghargai keinginan dari keluarga tersebut.
"Tim ingin memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh keluarga korban," katanya.