Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono mengatakan, kunci untuk menurunkan angka kejadian kanker saat ini bukan melalui pengobatan yang canggih berharga mahal, melainkan dengan deteksi dini dan menerapkan gaya hidup baik.
"Kanker ini dapat kita perangi dan atasi bersama. Yang dapat menurunkan angka kejadian kanker saat ini bukan pengobatan yang canggih dengan harga mahal, akan tetapi dengan deteksi dini, gaya hidup yang baik, nutrisi yang cukup, berat badan ideal, dan rajin olahraga," kata dia dalam siaran persnya, Minggu.
Di sisi lain, pakar gizi di MRCC Siloam Hospital Semanggi, dr. Kwan Francesca G, mengingatkan pentingnya asupan nutrisi bagi para pasien kanker terutama kalori dan protein saat terapi agar tak mengalami penurunan berat badan.
Baca juga: Benarkah pakai masker selama setahun dapat picu kanker?
Kemudian, untuk para penyintas kanker, Kwan berpesan untuk tetap menjalankan pola hidup sehat, menjaga berat badan ideal, konsumsi makanan bergizi, menghindari konsumsi makanan olahan, olahraga teratur, menghindari merokok dan minuman beralkohol.
Seorang penyintas kanker, Andhika Hartawan meyakini keajaiban masih selalu ada sehingga para pasien kanker tidak boleh menyerah.
"Lebih dekatkan diri dengan Tuhan, selalu berkata dan berpikir positif setiap hari serta dukungan dari orang-orang terdekat membuat pasien kanker lebih semangat. Karena hati yang gembira adalah obat yang paling manjur," kata dia.
Aru mendukung pemberian edukasi mengenai kanker sekaligus mengajak para penyintas kanker untuk tetap bersemangat dan percaya diri. Mereka, kata dia, harus yakin kanker dapat diperangi dan diatasi bersama.
Salah satu edukasi yang diberikan, melalui Kalbe Ethical Customer Care (KECC) dan Indonesia Cancer Care Community (ICCC) dalam memperingati Hari Kanker Sedunia secara daring belum lama ini. Acara ini diikuti sekitar 3.000 orang dari penyintas kanker, pasien, masyarakat dan pemerhati kanker.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada pasien dan penyintas dalam menjalani hidup dengan saling berbagi cerita dan menjalin hubungan sesama pasien, penyintas dan komunitas kanker, serta meningkatkan kesadaran masyarakat awam mengenai penyakit kanker.
Baca juga: Waktu tepat pria lakukan skrining untuk deteksi dini kanker prostat
Baca juga: Benarkah aroma interior mobil baru berpotensi sebabkan kanker?
Baca juga: Ini solusi bila mengompol usai operasi kanker prostat
Berita Terkait
Organisasi Kesehatan Dunia sebut 12.000 pasien di Gaza butuh evakuasi medis segera
Sabtu, 7 Desember 2024 9:45 Wib
Opsi penanganan osteoartritis pada pasien lansia menurut pakar
Senin, 2 Desember 2024 15:50 Wib
Ini alasan pasien kanker usia lanjut tidak dianjurkan lakukan kemoterapi
Selasa, 22 Oktober 2024 15:19 Wib
Security ini akui Program JKN jadi harapan pasien jalani pengobatan
Jumat, 18 Oktober 2024 7:21 Wib
Erlin Hardi bantu sejumlah pasien di RSUD Kapuas
Jumat, 11 Oktober 2024 11:14 Wib
Ditemukan tiga pasien positif cacar monyet di Jakarta Timur
Senin, 2 September 2024 21:39 Wib
DPRD Seruyan soroti keluhan masyarakat pasien BPJS terkait ketersediaan obat
Selasa, 20 Agustus 2024 18:09 Wib
Ini alasan operasi otak dilakukan pada pasien dalam keadaan sadar
Senin, 19 Agustus 2024 15:19 Wib