Makanan yang harus dibatasi sebelum divaksin COVID-19

id vaksin covid 19,vaksin corona,Makanan yang harus dibatasi sebelum divaksin COVID-19,Dokter spesialis gizi klinik Cindiwaty Josito Pudjiadi

Makanan yang harus dibatasi sebelum divaksin COVID-19

Ilustrasi-Vaksinator menyuntikan vaksin COVID-19 saat saat vaksinasi COVID-19 massal Aparatur Sipin Negara (ASN) di Sleman City Hall, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (9/3/2021). Pemda Sleman menargetkan vaksinasi COVID-19 massal untuk sekitar 3.000 ASN kana selesai pada Rabu (10/3/2021). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp. (Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko)

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis gizi klinik Cindiwaty Josito Pudjiadi, MARS, MS, SpGK menyarankan masyarakat untuk menyantap makanan bergizi, termasuk sebelum mendapat suntikan vaksin COVID-19. Tubuh membutuhkan asupan protein dan lemak sehat, juga vitamin dan mineral.

"Hindari atau batasi makanan yang digoreng-goreng atau makanan yang mengandung lemak jenuh," kata Cindi dalam bincang virtual Kupas Tuntas Persiapan Menuju Era Post COVID, Selasa.

Berdasarkan penelitian-penelitian, makanan seperti itu bisa menurunkan daya tahan tubuh dan bersifat lebih inflamasi. Dia juga menyarankan untuk mengurangi asupan makanan atau minuman yang punya kadar gula tinggi.

Makanan tinggi gula mengakibatkan ketidakseimbangan nutrisi karena Anda akan lebih banyak memilih makanan yang tinggi glukosa dibandingkan makanan yang mengandung vitamin, mineral, protein dan serat. Selain itu, mengonsumsi gula berlebih juga dapat menekan sistem imunitas.

Baca juga: Bahayakah jika tidak mendapat suntikan kedua setelah divaksin?

Kementerian Kesehatan RI sudah memberikan batasan konsumsi gula yang disarankan per orang per hari adalah tidak lebih dari 50 gr (4 sendok makan).

Konsumsi minyak maupun makanan sumber lemak secara berlebih dapat pula menekan sistem imunitas dan mengurangi kemampuan sel darah putih dalam menghancurkan bibit penyakit.
 
Mengasup makanan sumber lemak berlebih bahkan dapat menimbulkan risiko berbagai penyakit berbahaya, karena sel lemak yang berlebih dapat memicu pelepasan zat kimia yang berakibat pada peradangan kronis dan akhirnya merusak jaringan-jaringan sehat.

Batas konsumsi lemak yang disarankan Kementerian Kesehatan RI adalah hanya 67 gram (5 sendok makan minyak) per orang per hari.

Dia mengatakan, asupan gizi dan nutrisi untuk tubuh haruslah seimbang, apalagi setiap orang harus menjaga imunitas tubuh di tengah pandemi.

Kementerian Kesehatan juga menerbitkan panduan "Isi Piringku" yang diharapkan bisa membantu mencegah kelebihan berat badan hingga obesitas.

"Isi Piringku" ini berarti membagi 1/3 (sepertiga) dari setengah piring untuk lauk pauk, 1/3 dari setengah piring buah, 2/3 dari setengah piring sayuran dan 2/3 dari setengah piring makanan pokok.

Baca juga: Lansia perlu rentang 28 hari untuk vaksinasi COVID-19 kedua

Baca juga: Amankah vaksin COVID-19 untuk ibu hamil dan menyusui?

Baca juga: Lansia perlu tingkatkan imunitas sebelum divaksin COVID-19