Palangka Raya (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Sigit K Yunianto meminta pemerintah setempat lebih meningkatkan dan memperketat pengawasan perkembangan harga sejumlah bahan pokok, sebagai upaya mencegah permainan dan terjadinya kenaikan harga jelang Ramadhan.
"Kita lihat beberapa jenis bahan pokok itu banyak dibutuhkan masyarakat sehingga rawan mengalami kenaikan, khususnya saat bulan Ramadhan," kata Sigit di Palangka Raya, Kamis.
Ketua DPRD Kota Palangka Raya dua periode itu juga meminta pemerintah dapat bertindak tegas terhadap agen maupun pedagang yang seenaknya menaikan harga.
"Jika kenaikan harga bahan pangan itu masih wajar, ya jangan ditindak. Tapi kalau sudah berlebihan, harus diberikan sanksi agar memberikan efek jera," kata Sigit.
Wakil rakyat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu juga meminta Pemerintah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah menyiapkan operasi pasar pasar, pasar murah maupun pasar penyeimbang.
"Kami berharap berbagai kegiatan tersebut diarahkan ke daerah-daerah yang memang membutuhkan. Dan, harapannya tidak terfokus di perkotaan," katanya.
Pria yang juga di sapa SKY itu juga meminta pemerintah kota setempat membentuk satuan tugas pangan untuk mengantisipasi lonjakan dan potensi penimbunan stok pangan selama Ramadhan.
Dia mengatakan keberadaan satgas tersebut sangat diperlukan mengingat kenaikan harga bahan pangan selalu terjadi setiap tahun menjelang dan saat perayaan hari-hari besar seperti Ramadhan dan Idul Fitri.
Untuk itu Sigit pun meminta Dinas Perdagangan "Kota Cantik" segera berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Satpol PP, Dinas Kesehatan, pihak TNI dan Polri dalam rangka pembentukan satgas pangan.
Baca juga: Bapemperda Palangka Raya sinkronisasi pemberlakuan Undang-Undang Cipta Kerja
Sigit juga meminta pemkot menekan potensi permainan stok dan harga bahan pangan di pasaran yang dilakukan para tengkulak.
Saat ini sejumlah kebutuhan pangan di Kota Palangka Raya juga telah mengalami kenaikan harga. Diantaranya seperti capai yang normalnya Rp60.00 kini di beberapa pedagang mencapai Rp100.000 lebih.
Tak hanya itu, harga gas LPG 3 kg bersubsidi pun juga tinggi di tingkat pengecer. Dari HET di bawah RP20.000 dijual Rp35.000 per tabung. Sementara kalau untuk membeli gas sesuai harga het warga harus mengantre.
"Jangan sampai Ramadhan dan Idul Fitri disertai pandemi COVID-19 ini kemampuan masyarakat memenuhi kebutuhanya dipersulit dengan lonjakan harga dan keterbatasan stok barang," kata Sigit.
Untuk itu, langkah-langkah pengawasan dan upaya antisipasi lonjakan harga bahan pangan perlu disiapkan sejak dini. Apalagi, lanjut dia, tak kurang dari sebulan sudah masuk Ramadhan.
Baca juga: Legislator Palangka Raya minta pemkot cek stok sembako jelang Ramadhan
Baca juga: Komisi A apresiasi inovasi BPPRD terkait alat perekam usaha
Baca juga: Komisi C DPRD Palangka Raya optimis jajaran pemkot tak lakukan KKN
Cegah permainan harga, pengawasan sembako jelang Ramadhan diperketat
Jangan sampai Ramadhan dan Idul Fitri disertai pandemi COVID-19 ini kemampuan masyarakat memenuhi kebutuhanya dipersulit dengan lonjakan harga dan keterbatasan stok barang,