Megawati terima Bintang Jasa dari Rusia
Jakarta (ANTARA) - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri tak bisa menahan haru ketika menjadi orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan Bintang Jasa Negara untuk Persahabatan atau "Order of Friendship" dari Pemerintah Federasi Rusia lewat keputusan Presiden Vladimir Putin.
Megawati tak kuasa menahan air matanya karena mengingat ayahnya, Soekarno, yang telah merintis hubungan persahabatan antara Rusia dengan Indonesia.
"Sungguh sebuah hari yang membahagiakan saya mendapat kehormatan ini. Saya teringat kepada ayah saya. Saya sangat mengerti bahwa beliau (Soekarno) yang mulai merintis hubungan persahabatan antara Rusia dengan Indonesia," kata Megawati saat menerima Bintang Jasa Negara untuk Persahabatan yang disiarkan secara daring lewat akun Youtube PDI Perjuangan, Rabu.
Penghargaan itu diberikan oleh Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
Megawati lalu teringat ketika dirinya masih muda, ketika sang ayah mengajak dirinya ikut menjemput Presiden Kliment Voroshilov yang berkunjung ke Indonesia.
"Itulah menurut saya titik awal hubungan persahabatan Indonesia-Rusia yang berjalan hingga saat ini," kata Megawati dalam siaran persnya.
Megawati juga mengaku dirinya baru saja melihat kembali dokumentasi bagaimana Presiden Soekarno ketika diterima dengan sangat hangat saat berkunjung ke Rusia. Ingatannya kembali ke masa lalu. Sebagai anak muda saat itu, mereka diminta untuk bertemu dengan beberapa astronot yang telah datang ke Indonesia.
"Saya ingat satu namanya Yuri Gagarin dan ada beberapa lagi yang lain. Itu membuat waktu itu betapa banyak anak muda Indonesia yang ingin untuk menjadi astronot dari Indonesia," kata Megawati.
Secara pribadi, Megawati juga mengaku dirinya sangat diterima ketika berkunjung langsung ke Rusia untuk berkenalan dengan Presiden Putin.
"Tolong sampaikan salam hangat saya dan terima kasih sangat besar atas penghargaan dari beliau. Karena menurut saya, saya dan beliau mempunyai ikatan pribadi," kata Megawati.
Menurut dia, banyak hal yang telah didapat untuk membuat hubungan bilateral kedua negara semakin erat.
"Saya merasa sangat terhormat dan takkan lupa, karena waktu itu saya diberikan kesempatan oleh Presiden Putin untuk dapat membeli alutsista dari Rusia untuk Indonesia. Sekali lagi atas nama keluarga dan rakyat Indonesia, saya mengucapkan beribu terima kasih atas bintang kehormatan ini," kata Megawati.
Penghargaan itu sedianya akan diberikan oleh Presiden Putin langsung di Moskow, pada tahun lalu. Namun akibat pandemi COVID-19, akhirnya Putin mengutus Lyudmila menyerahkannya di Indonesia kepada Presiden Megawati.
Untuk Indonesia, Megawati adalah yang pertama mendapatkan penghargaan ini. Di Asia Tenggara, pemimpin yang pernah menerima penghargaan sejenis adalah Lee Kuan Yew di Singapura, serta Mahathir Mohammad di Malaysia.
"Ibu Megawati adalah warga negara Indonesia pertama yang dianugerahi bintang persahabatan ini," kata Lyudmila.
Dia lalu membeberkan alasan pemberian penghargaan tersebut.
Rusia melihat begitu besarnya sumbangsih Megawati dalam memperkokoh kerja sama dan saling pengertian diantara masyarakat Rusia dan Indonesia.
"Pemberian ini sekalian sebagai simbol peringatan 70 tahun persahabatan kedua negara," ujarnya.
Lyudmila mengatakan Rusia mengakui bahwa hubungan dengan Indonesia yang saling menghormati dan saling percaya dimulai sejak Presiden RI Pertama Soekarno, yang juga ayahanda Megawati sendiri.
Rusia menghormati Soekarno sehingga perayaan ulang tahun Soekarno ke-120 pada tahun ini akan ikut mereka lakukan di Jakarta.
"Yang mulia sangat dikenal dan dihormati di Rusia sebagai teman sejati yang memfasilitasi pengembangan proyek bersama di bidang strategis. Kami sangat menghargai Yang Mulia dalam pengembangan kerja sama kedua negara," kata Lyudmila.
Sementara itu, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang hadir di acara pemberian penghargaan itu mengatakan pihaknya sangat berbahagia dengan pemberian penghargaan tersebut.
"Kami merasa sangat terhormat, bukan hanya bagi Bu Mega dan keluarga, namun juga anggota dan keluarga besar PDI perjuangan atas penghormatan ini," kata Hasto.
Hasto percaya bahwa dengan peringatan 70 tahun hubungan Indonesia dan Rusia, terlebih dengan pemberian order of friendship ini, hubungan dan sejarah panjang antara kedua negara dapat ditingkatkan.
Di acara tersebut, hadir putri Megawati yang juga Ketua DPR Puan Maharani, Ketua DPP PDIP bidang luar negeri yang juga Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, serta Ketua DPP PDIP bidang hukum yang juga Menkumham Yasonna Laoly.
Megawati tak kuasa menahan air matanya karena mengingat ayahnya, Soekarno, yang telah merintis hubungan persahabatan antara Rusia dengan Indonesia.
"Sungguh sebuah hari yang membahagiakan saya mendapat kehormatan ini. Saya teringat kepada ayah saya. Saya sangat mengerti bahwa beliau (Soekarno) yang mulai merintis hubungan persahabatan antara Rusia dengan Indonesia," kata Megawati saat menerima Bintang Jasa Negara untuk Persahabatan yang disiarkan secara daring lewat akun Youtube PDI Perjuangan, Rabu.
Penghargaan itu diberikan oleh Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
Megawati lalu teringat ketika dirinya masih muda, ketika sang ayah mengajak dirinya ikut menjemput Presiden Kliment Voroshilov yang berkunjung ke Indonesia.
"Itulah menurut saya titik awal hubungan persahabatan Indonesia-Rusia yang berjalan hingga saat ini," kata Megawati dalam siaran persnya.
Megawati juga mengaku dirinya baru saja melihat kembali dokumentasi bagaimana Presiden Soekarno ketika diterima dengan sangat hangat saat berkunjung ke Rusia. Ingatannya kembali ke masa lalu. Sebagai anak muda saat itu, mereka diminta untuk bertemu dengan beberapa astronot yang telah datang ke Indonesia.
"Saya ingat satu namanya Yuri Gagarin dan ada beberapa lagi yang lain. Itu membuat waktu itu betapa banyak anak muda Indonesia yang ingin untuk menjadi astronot dari Indonesia," kata Megawati.
Secara pribadi, Megawati juga mengaku dirinya sangat diterima ketika berkunjung langsung ke Rusia untuk berkenalan dengan Presiden Putin.
"Tolong sampaikan salam hangat saya dan terima kasih sangat besar atas penghargaan dari beliau. Karena menurut saya, saya dan beliau mempunyai ikatan pribadi," kata Megawati.
Menurut dia, banyak hal yang telah didapat untuk membuat hubungan bilateral kedua negara semakin erat.
"Saya merasa sangat terhormat dan takkan lupa, karena waktu itu saya diberikan kesempatan oleh Presiden Putin untuk dapat membeli alutsista dari Rusia untuk Indonesia. Sekali lagi atas nama keluarga dan rakyat Indonesia, saya mengucapkan beribu terima kasih atas bintang kehormatan ini," kata Megawati.
Penghargaan itu sedianya akan diberikan oleh Presiden Putin langsung di Moskow, pada tahun lalu. Namun akibat pandemi COVID-19, akhirnya Putin mengutus Lyudmila menyerahkannya di Indonesia kepada Presiden Megawati.
Untuk Indonesia, Megawati adalah yang pertama mendapatkan penghargaan ini. Di Asia Tenggara, pemimpin yang pernah menerima penghargaan sejenis adalah Lee Kuan Yew di Singapura, serta Mahathir Mohammad di Malaysia.
"Ibu Megawati adalah warga negara Indonesia pertama yang dianugerahi bintang persahabatan ini," kata Lyudmila.
Dia lalu membeberkan alasan pemberian penghargaan tersebut.
Rusia melihat begitu besarnya sumbangsih Megawati dalam memperkokoh kerja sama dan saling pengertian diantara masyarakat Rusia dan Indonesia.
"Pemberian ini sekalian sebagai simbol peringatan 70 tahun persahabatan kedua negara," ujarnya.
Lyudmila mengatakan Rusia mengakui bahwa hubungan dengan Indonesia yang saling menghormati dan saling percaya dimulai sejak Presiden RI Pertama Soekarno, yang juga ayahanda Megawati sendiri.
Rusia menghormati Soekarno sehingga perayaan ulang tahun Soekarno ke-120 pada tahun ini akan ikut mereka lakukan di Jakarta.
"Yang mulia sangat dikenal dan dihormati di Rusia sebagai teman sejati yang memfasilitasi pengembangan proyek bersama di bidang strategis. Kami sangat menghargai Yang Mulia dalam pengembangan kerja sama kedua negara," kata Lyudmila.
Sementara itu, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang hadir di acara pemberian penghargaan itu mengatakan pihaknya sangat berbahagia dengan pemberian penghargaan tersebut.
"Kami merasa sangat terhormat, bukan hanya bagi Bu Mega dan keluarga, namun juga anggota dan keluarga besar PDI perjuangan atas penghormatan ini," kata Hasto.
Hasto percaya bahwa dengan peringatan 70 tahun hubungan Indonesia dan Rusia, terlebih dengan pemberian order of friendship ini, hubungan dan sejarah panjang antara kedua negara dapat ditingkatkan.
Di acara tersebut, hadir putri Megawati yang juga Ketua DPR Puan Maharani, Ketua DPP PDIP bidang luar negeri yang juga Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, serta Ketua DPP PDIP bidang hukum yang juga Menkumham Yasonna Laoly.