Presiden Jokowi ajak masyarakat tunjukan ke dunia bahwa Bali sangat aman dikunjungi
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat untuk menunjukan kepada dunia bahwa Pulau Bali adalah destinasi wisata yang sangat aman dikunjungi.
Presiden Jokowi, saat membuka secara virtual Pesta Kesenian Bali ke-43, Sabtu, mengatakan kunci utama dari pemulihan ekonomi Bali ialah kemampuan bangsa dalam menangani pandemi dengan berdisiplin terhadap protokol kesehatan, melaksanakan vaksinasi COVID-19 secara cepat dan masif, serta menerapkan PPKM mikro berbasis banjar dan desa adat di Bali untuk mencegah penularan.
“Kita tunjukkan pada dunia bahwa Bali adalah destinasi wisata yang sangat aman untuk dikunjungi," ucapnya, seperti dalam video yang ditayangkan Sekretariat Presiden, Sabtu.
Presiden mengapresiasi upaya pemerintah daerah, para seniman, dan seluruh masyarakat Bali yang mampu untuk terus berkarya, mengekspresikan seni, dan terus mengembangkan estetika dan tradisi adiluhung kebudayaan Bali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan terukur.
Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali ke-43 yang melibatkan ribuan seniman dari berbagai komunitas dengan protokol kesehatan ketat dan terukur, kata Presiden, menjadi bukti bahwa pandemi tidaklah menjadi penghalang bagi masyarakat Bali untuk tetap berkreasi.
"Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali ke-43 ini merupakan bukti bahwa dalam tekanan pandemi yang sangat berat, kreativitas dan produktivitas masyarakat Bali tetap tumbuh dan tampil dengan cara-cara baru untuk terus mewarnai panggung seni dunia," ujarnya.
Dalam penyelenggaraan kali ini, Pesta Kesenian Bali mengangkat tema "Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi" yang berarti bahwa jiwa yang paripurna merupakan napas pohon kehidupan. Presiden sangat mengapresiasi pilihan tema yang tersebut.
"Saya juga mengapresiasi pilihan tema yang mengajak pemuliaan flora fauna dan seluruh keragaman hayati, menebarkan semangat konservasi, serta hidup harmoni dengan alam untuk penyembuhan peradaban dari pandemi," katanya.
Kepala Negara mengatakan warisan-warisan susastra, yang mengingatkan datangnya wabah dan cara pencegahan, serta cara beradaptasi perlu dibuka kembali dan dikembangkan untuk diambil pelajaran untuk menghadapi pandemi yang sedang terjadi saat ini.
Presiden Jokowi, saat membuka secara virtual Pesta Kesenian Bali ke-43, Sabtu, mengatakan kunci utama dari pemulihan ekonomi Bali ialah kemampuan bangsa dalam menangani pandemi dengan berdisiplin terhadap protokol kesehatan, melaksanakan vaksinasi COVID-19 secara cepat dan masif, serta menerapkan PPKM mikro berbasis banjar dan desa adat di Bali untuk mencegah penularan.
“Kita tunjukkan pada dunia bahwa Bali adalah destinasi wisata yang sangat aman untuk dikunjungi," ucapnya, seperti dalam video yang ditayangkan Sekretariat Presiden, Sabtu.
Presiden mengapresiasi upaya pemerintah daerah, para seniman, dan seluruh masyarakat Bali yang mampu untuk terus berkarya, mengekspresikan seni, dan terus mengembangkan estetika dan tradisi adiluhung kebudayaan Bali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan terukur.
Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali ke-43 yang melibatkan ribuan seniman dari berbagai komunitas dengan protokol kesehatan ketat dan terukur, kata Presiden, menjadi bukti bahwa pandemi tidaklah menjadi penghalang bagi masyarakat Bali untuk tetap berkreasi.
"Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali ke-43 ini merupakan bukti bahwa dalam tekanan pandemi yang sangat berat, kreativitas dan produktivitas masyarakat Bali tetap tumbuh dan tampil dengan cara-cara baru untuk terus mewarnai panggung seni dunia," ujarnya.
Dalam penyelenggaraan kali ini, Pesta Kesenian Bali mengangkat tema "Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi" yang berarti bahwa jiwa yang paripurna merupakan napas pohon kehidupan. Presiden sangat mengapresiasi pilihan tema yang tersebut.
"Saya juga mengapresiasi pilihan tema yang mengajak pemuliaan flora fauna dan seluruh keragaman hayati, menebarkan semangat konservasi, serta hidup harmoni dengan alam untuk penyembuhan peradaban dari pandemi," katanya.
Kepala Negara mengatakan warisan-warisan susastra, yang mengingatkan datangnya wabah dan cara pencegahan, serta cara beradaptasi perlu dibuka kembali dan dikembangkan untuk diambil pelajaran untuk menghadapi pandemi yang sedang terjadi saat ini.