Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) AA La Nyalla Mahmud Mattalitti memaparkan beberapa langkah untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menghadapi pandemi.
"Pandemi COVID-19 sangat dirasakan dampaknya oleh pelaku UMKM, sehingga mereka perlu mendapatkan bantuan," katanya saat menjadi pembicara kunci dalam webinar yang digelar Himpunan Pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah Indonesia (Hipmikimdo) di sela reses di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat.
Senator asal Jawa Timur itu mengatakan pandemi COVID-19 bukan saja berdampak pada sektor ketahanan kesehatan nasional, namun juga berimbas terhadap ketahanan ekonomi nasional dan masyarakat.
"Indonesia seperti juga negara lain mengalami resesi. Pertumbuhan ekonomi tahun 2020 terkontraksi minus 2,07 persen. Hampir semua provinsi terkontraksi dan sektor investasi tahun 2020 juga belum mampu memulihkan ekonomi kita," tuturnya.
Menurut dia, penyelesaian investasi di Indonesia banyak yang mangkrak dan kondisi tersebut belum bisa mendorong pemulihan ekonomi dengan pertumbuhan seperti sebelum pandemi.
"Sebagai mantan Ketua Umum Kadin Jatim, saya merasakan betul bahwa menjadi pengusaha kecil dan menengah saat ini tidaklah mudah karena mereka hampir mayoritas mengandalkan transaksi langsung dalam pasar," katanya.
Ia mengatakan yang dialami pelaku UMKM saat ini sangat berbeda dengan krisis moneter yang melanda Indonesia pada 1998 dan saat itu krisis dialami sektor moneter dan perbankan.
"Tetapi, pasar tetap buka seperti biasa dan transaksi langsung tidak dibatasi. Pelaku UMKM masih bisa bertemu dengan pembeli. Itulah mengapa UMKM saat itu tetap survive," ujarnya.
Hari ini sangat berbeda, lanjut dia, pandemi COVID-19 memaksa pembatasan aktivitas pertemuan langsung dalam sebuah pasar.
"Apalagi kebijakan PPKM yang dilakukan untuk mengatasi lonjakan kasus COVID-19 memaksa pasar dan pertokoan tutup atau dibatasi. Keadaan tersebut memukul langsung pengusaha kecil dan menengah," katanya.
Lima langkah
Menurut La Nyalla, setidaknya ada lima langkah yang harus menjadi prioritas Hipmikimdo untuk membantu anggotanya yakni pertama, dengan cepat mendorong transformasi perpindahan pasar menuju marketplace, sehingga mau tidak mau, harus masuk ke pasar daring.
"Langkah kedua, perkuat networking dengan perbankan sebagai sumber pendanaan karena ciri UMKM sebenarnya cukup cepat untuk melakukan recovery dan set up dengan sentuhan pendanaan yang terjangkau," ujarnya.
Langkah ketiga yang harus dilakukan untuk membantu pelaku UMKM adalah menjalin sinergi dengan perguruan tinggi untuk meminta bantuan pelatihan dan transfer pengetahuan tentang digitalisasi kepada para pengusaha kecil di masing-masing wilayah perguruan tinggi tersebut.
Langkah keempat, dukungan administrasi untuk perizinan dan pendaftaran perusahaan di instansi terkait harus dibantu oleh Hipmikimdo.
Kemudian, langkah kelima yang disampaikan LaNyalla adalah akses seluas-luasnya program pemulihan ekonomi nasional yang diluncurkan pemerintah.
"Dan, akses seluas-luasnya juga program-program terkait UMKM yang diluncurkan Kamar Dagang dan Industri di semua daerah di Indonesia," katanya.
Berita Terkait
Teras Narang: Kerja sama RI-RRT kembangkan pertanian di Kalteng patut diapresiasi
Rabu, 24 April 2024 14:22 Wib
"Saya sudah tidak bisa maju jadi calon Gubernur Kalteng," kata Teras Narang
Rabu, 17 April 2024 14:11 Wib
Berumur 185 tahun, GKE harus terus berkembang dan bertransformasi
Sabtu, 13 April 2024 14:26 Wib
Masyarakat Kalimantan harus lebih cerdas hadapi persaingan IKN, kata Teras Narang
Minggu, 7 April 2024 15:52 Wib
Akui cukup rumit, UU terkait pengelolaan lingkungan harus dirancang secara baik
Selasa, 2 April 2024 18:23 Wib
Diperlukan langkah taktis dan strategis atasi kenaikan harga beras maupun inflasi
Selasa, 2 April 2024 15:44 Wib
REI Kalteng sampaikan sejumlah usulan akselerasi pengembangan bisnis properti di Palangka Raya
Minggu, 31 Maret 2024 17:08 Wib
REI Kalteng: Semangat Ramadhan mengakselerasi pertumbuhan bisnis properti
Sabtu, 30 Maret 2024 9:52 Wib