"Kami sangat menyayangkan kepemimpinan wasit dalam pertandingan tadi, banyak sekali benturan-benturan yang dialami pemain kami dan mengakibatkan pemain cedera," kata Eko dalam jumpa pers di Palangka Raya, Jumat malam.
Akibat banyak benturaan keras yang didapatkan dalam pertandingan yang dianggap pelatih Kalteng Putra tidak mudah itu, membuat krisis lini belakang dialami tim yang be rmarkas di Kota Palangka Raya itu.
Pihaknya dengan pemain minin, terpaaksa harus memainkan pemain yang posisinya bukan di posisi sebenarnya. Salah satunya Dominggus Kareway bisa bermainan di posisi mana saja, baik depan, gelandang maupun sayap kanan.
"Pada intinya kami akan mengevaluasi permainan kami, bahkan juga akan memanfaatkan yang sangat minim ini untuk menghadapi pertandingan selanjutnya," ucap Eko.
Tidak hanya itu, Pelatih Eko Tamamie juga menuturkan bahwa dalam banyaknya pelanggaran-pelanggaran yang keras wasit tidak berani mengganjar kartu kepada pemain yang melakukan pelanggaran keras.
Baca juga: Gol tunggal Ronaldo bawa Kalteng Putra menang atas PSBS Biak
"Seharusnya pemain yang melakukan pelaanggaran keras diganjar kartu, sehingga memberikan efek jera kepada pemain bersangkutan," katanya.
Sementara itu pelatih PSBS Biak Ega Raka Ghalih di lokasi yang sama menuturkan, bahwa dirinya tidak memberikan tanggapan dalam kepemimpinan wasit pada malam tersebut.
Baca juga: Kalteng Putra ditahan imbang PSBS Biak babak pertama
"Saya no komen dalam kepemimpinan wasat tadi, tetapi kepemimpinannya ya gitu-gitu aja," tutupnya didamping salah satu pemainnya saat jumpa pers.
Pada babak pertama pertandingan PSBS Biak melawan Kalteng Putra bermain imbang 0-0.
