Palangka Raya (ANTARA) - Kecanduan internet ditandai dengan keasikan yang berlebihan atau kurang terkontrol dalam perilaku penggunaan komputer dan akses internet.
Untuk mengetahui seseorang mengalami kecanduan internet, biasanya dapat diperhatikan dari sejumlah tanda dan gejala dalam manifestasi atau perwujudan fisik serta emosional, kata narasumber Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Katingan, Danang Ono, Sabtu.
"Salah satu tanda dan gejalanya, seseorang sering lupa waktu atau mengabaikan hal-hal mendasar saat mengakses internet terlalu lama," katanya yang merupakan seorang Konsultan Manajemen Risiko tersebut.
Tanda dan gejala lainnya adalah seseorang merasa marah, tegang atau depresasi saat tidak bisa mengakses internet, hingga seringnya berkomentar, berbohong, rendahnya prestasi, menutup diri secara sosial dan kelelahan.
"Biasanya ini merupakan dampak negatif akibat penggunaan internet yang berkepanjangan," paparnya.
Kemudian secara fisik, seseorang biasanya mengalami sakit pinggang, insomnia, serta nutrisi buruk, sakit leher, masalah penglihatan dan lainnya.
Lebih lanjut Danang menjelaskan, kecanduan internet biasanya terjadi karena adanya pengalaman menyenangkan sehingga merangsang produksi dopamin, hal ini mengakibatkan penderita tidak bisa memprioritaskan mana tugas penting dalam hidup.
Hampir sama dengan kecanduan lainnya, mereka yang menderita kecanduan internet menggunakan dunia fantasi virtual untuk terhubung dengan orang-orang melalui internet.
"Kecanduan internet bisa mendatangkan masalah pribadi, keluarga, akademik, keuangan bahkan pekerjaan," ungkapnya.
Mereka yang kecanduan internet biasanya lebih banyak menghabiskan waktu sendirian dibandingkan berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupan nyata.
"Maka untuk mencegah seseorang atau diri kita mengalami gangguan kecanduan internet, kuncinya adalah dengan menjaga keseimbangan," tuturnya.
Menjaga keseimbangan dimaksud, yakni membagi porsi waktu yang sesuai antara penggunaan internet dengan aktivitas lainnya. Untuk itu seseorang dianjurkan mencari hiburan di dunia nyata, sediakan waktu bersama keluarga, mengurangi durasi internet sedikit demi sedikit, hingga mengatur prioritas saat berinternet.
"Juga memiliki hobi lain, perbanyak interaksi dengan orang lain di sekitar secara langsung, serta lainnya," kata Danang Ono.
Berita Terkait
DPMD Kapuas optimalkan tranformasi digital Siskeudes online
Sabtu, 16 Maret 2024 7:30 Wib
Rekrut CASN 2024, pemerintah siapkan formasi fresh graduate miliki kemampuan digital
Kamis, 14 Maret 2024 20:31 Wib
Diskominfo Palangka Raya tingkatkan literasi digital pada siswa
Rabu, 6 Maret 2024 20:18 Wib
Astra Financial hadirkan layanan keuangan digital
Selasa, 5 Maret 2024 20:12 Wib
V BTS luncurkan digital single berjudul 'FRI(END)S'
Selasa, 5 Maret 2024 13:25 Wib
RSUD Pulang Pisau optimalkan layanan berbasis digital
Jumat, 1 Maret 2024 6:31 Wib
Diskominfo Palangka Raya tingkatkan literasi digital siswa SMA
Jumat, 1 Maret 2024 6:12 Wib
KTP digital ditargetkan bisa akses layanan publik Juni 2024
Rabu, 28 Februari 2024 16:07 Wib