Presiden Jokowi tanam benih mangrove di Abu Dhabi
Jakarta (ANTARA) - Setelah bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Al-Shatie, Presiden Joko Widodo meninjau Jubail Mangrove Park yang terletak di Pulau Al Jubail, Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA), pada Rabu (3 /11). sekaligus menanam benih mangrove.
Sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis dini hari, dalam perjalanan menuju Jubail Mangrove Park, Presiden bersama rombongan melewati Joko Widodo Street, dan juga melintasi Masjid Presiden Joko Widodo, serta melihat pembangunan kantor baru KBRI Abu Dhabi dari kendaraan yang ditumpanginya.
Tiba di Jubail Mangrove Park sekitar pukul 17.15 waktu setempat, Presiden Jokowi disambut oleh Menteri Energi dan Infrastruktur PEA Suhail Al Mazrouei dan Direktur Utama Jubail Island Investment Company Mounir Haidar. Setelah mendengar penjelasan tentang kawasan tersebut, Presiden berjalan kaki melintasi jembatan kayu atau broadwalk sejauh 300 meter untuk melihat tanaman mangrove.
Baca juga: Jokowi akan bertemu Pangeran MBZ hingga pebisnis PEA
Daya tarik utama Jubail Mangrove Park adalah boardwalk tersebut, yang terdiri dari tiga rute berbeda. Jalur yang terpanjang adalah 2 kilometer, jarak menengah 1,6 kilometer, dan rute terpendek adalah 1 kilometer.
Jubail Mangrove Park sendiri merupakan taman hutan bakau pertama di Abu Dhabi dengan luas 120 ribu meter persegi yang mulai dibuka pada Kamis, 30 Januari 2020.
Dilansir dari situs resminya, atraksi ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran, apresiasi, dan pemahaman tentang fungsi ekologis yang penting dari habitat bakau yang mencakup perlindungan garis pantai Abu Dhabi dan mendukung keanekaragaman hayati.
Sebelum meninggalkan Jubail Mangrove Park, Presiden menanam pohon di dekat lokasi penanaman pohon oleh Putra Mahkota Abu Dhabi.
Baca juga: Joko Widodo tiba di Abu Dhabi
Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya di Hotel Emirates Palace selepas peninjauan, isu mangrove merupakan salah satu pembahasan kedua pemimpin dalam pertemuan bilateral di Istana Al-Shatie.
Kedua pemimpin sepakat untuk untuk memperkuat kerja sama di bidang mangrove, termasuk di bidang riset. Menurut Menlu, mangrove memiliki arti yang penting dalam isu perubahan iklim dan Indonesia memiliki mangrove terbesar di dunia.
"Crown Prince sangat mengapresiasi upaya Indonesia untuk melakukan reservasi dan rehabilitasi mangrove. Ke depan, kedua pemimpin sepakat untuk melakukan kerja sama yang lebih strategis di bidang mangrove," ujar Menlu.
Baca juga: Perkuat kerja sama Indonesia-AS, Presiden Jokowi bertemu Presiden Biden
Seperti diketahui, penanaman mangrove bukan hal yang asing bagi Presiden Jokowi. Terakhir, Presiden Jokowi menanam mangrove bersama sejumlah duta besar negara sahabat dan masyarakat di Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara, pada Selasa, 19 Oktober 2021.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan meninjau Jubail Mangrove Park, di Abu Dhabi yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Duta Besar RI untuk Persatuan Emirat Arab, Husin Bagis.
Baca juga: Jokowi sayangkan perlakuan diskrminatif UE terhadap kelapa sawit Indonesia
Baca juga: Jokowi dorong pemimpin G20 percepat pemulihan ekonomi global
Sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis dini hari, dalam perjalanan menuju Jubail Mangrove Park, Presiden bersama rombongan melewati Joko Widodo Street, dan juga melintasi Masjid Presiden Joko Widodo, serta melihat pembangunan kantor baru KBRI Abu Dhabi dari kendaraan yang ditumpanginya.
Tiba di Jubail Mangrove Park sekitar pukul 17.15 waktu setempat, Presiden Jokowi disambut oleh Menteri Energi dan Infrastruktur PEA Suhail Al Mazrouei dan Direktur Utama Jubail Island Investment Company Mounir Haidar. Setelah mendengar penjelasan tentang kawasan tersebut, Presiden berjalan kaki melintasi jembatan kayu atau broadwalk sejauh 300 meter untuk melihat tanaman mangrove.
Baca juga: Jokowi akan bertemu Pangeran MBZ hingga pebisnis PEA
Daya tarik utama Jubail Mangrove Park adalah boardwalk tersebut, yang terdiri dari tiga rute berbeda. Jalur yang terpanjang adalah 2 kilometer, jarak menengah 1,6 kilometer, dan rute terpendek adalah 1 kilometer.
Jubail Mangrove Park sendiri merupakan taman hutan bakau pertama di Abu Dhabi dengan luas 120 ribu meter persegi yang mulai dibuka pada Kamis, 30 Januari 2020.
Dilansir dari situs resminya, atraksi ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran, apresiasi, dan pemahaman tentang fungsi ekologis yang penting dari habitat bakau yang mencakup perlindungan garis pantai Abu Dhabi dan mendukung keanekaragaman hayati.
Sebelum meninggalkan Jubail Mangrove Park, Presiden menanam pohon di dekat lokasi penanaman pohon oleh Putra Mahkota Abu Dhabi.
Baca juga: Joko Widodo tiba di Abu Dhabi
Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya di Hotel Emirates Palace selepas peninjauan, isu mangrove merupakan salah satu pembahasan kedua pemimpin dalam pertemuan bilateral di Istana Al-Shatie.
Kedua pemimpin sepakat untuk untuk memperkuat kerja sama di bidang mangrove, termasuk di bidang riset. Menurut Menlu, mangrove memiliki arti yang penting dalam isu perubahan iklim dan Indonesia memiliki mangrove terbesar di dunia.
"Crown Prince sangat mengapresiasi upaya Indonesia untuk melakukan reservasi dan rehabilitasi mangrove. Ke depan, kedua pemimpin sepakat untuk melakukan kerja sama yang lebih strategis di bidang mangrove," ujar Menlu.
Baca juga: Perkuat kerja sama Indonesia-AS, Presiden Jokowi bertemu Presiden Biden
Seperti diketahui, penanaman mangrove bukan hal yang asing bagi Presiden Jokowi. Terakhir, Presiden Jokowi menanam mangrove bersama sejumlah duta besar negara sahabat dan masyarakat di Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara, pada Selasa, 19 Oktober 2021.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan meninjau Jubail Mangrove Park, di Abu Dhabi yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Duta Besar RI untuk Persatuan Emirat Arab, Husin Bagis.
Baca juga: Jokowi sayangkan perlakuan diskrminatif UE terhadap kelapa sawit Indonesia
Baca juga: Jokowi dorong pemimpin G20 percepat pemulihan ekonomi global