Pemkab Bartim persiapkan wisata susur Sungai Sirau

id Pemkab Bartim persiapkan wisata susur Sungai Sirau, Kalteng, Bartim, Barito timur

Pemkab Bartim persiapkan wisata susur Sungai Sirau

Tim Disbudpar Kabupaten Barito Timur uji coba menyusuri Sungai Sirau di Tamiang Layang, Minggu (13/11/2021). ANTARA/HO-Disbudpar Bartim

Tamiang Layang  (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat menyiapkan susur Sungai Sirau menjadi salah satu objek wisata.

“Kita sudah tiga kali melakukan uji coba susur Sungai Sirau. Hingga saat ini masih diperlukan perbaikan perbaikan yang kedepannya bisa dijadikan objek wisata susur sungai,” kata Kepala Disbudpar Kabupaten Barito Timur, Forty Rickyanou di Tamiang Layang, Sabtu.

Menurutnya, ada sejarah dan budaya dalam susur Sungai Sirau dari Kelurahan Tamiang Layang hingg ke Desa Magantis Kecamatan Dusun Timur. Susur Sungai Sirau juga berpotensi sebagai objek wisata yang memicu adrenalin.

Filosofisnya, kata Forty, pada tahun 1980 hingga 1990-an, warga di Kabupaten Barito Timur menggunakan perahu tradisional yang disebut Jukung sebagai moda transportasi sungai.

“Ada lokasi dan beberapa titik lokasi yang bisa memicu adrenalin. Susur Sungai Sirau dari Tamiang Layang ke Desa Magantis bisa memakan waktu hingga tiga jam,” kata Forty.

Hasil tiga kali dilakukan uji coba atau percobaan maka akan ditindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan dan akan dilakukan uji coba kembali hingga pada akhirnya bisa dibuka sebagai objek wisata.

Baca juga: RSUD Tamiang Layang persiapkan fasilitas rehabilitasi narkotika

Jika menjadi objek wisata, maka akan berdampak positif dari segi perekonomian atau peningkatan perekonomian masyarakat melalui UMKM dan retribusi parkir yang menjadi pemasukan desa atau pendapatan daerah.

Hal ini sejalan dengan visi dan misi daerah yakni meningkatkan ekonomi kerakyatan agar masyarakat sejahtera. Hal ini sejalan dengan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta program pemilihan ekonomi nasional.

Pariwisata diharapkan mampu menjadi sektor baru yang akan turut mendongkrak pendapatan asli daerah. Sektor ini juga diharapkan turut mendorong percepatan pemulihan ekonomi daerah.

“Intinya konsep dan skemanya dulu diselesaikan. Setelah bisa operasional dengan mengedepankan keselamatan pengunjung, maka bisa dilaksanakan opening,” demikian Forty.

Baca juga: RSUD di Bartim kerja sama dengan Kejari Bartim terkait Perdata dan TUN