Tamiang Layang (ANTARA) - Ketua Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, Adolina Sendol bersama anggotanya melakukan kunjungan kerja sekaligus kaji studi banding terkait dana hibah dan bantuan sosial ke Pemkab Balangan, Kalimantan Selatan.
Studi banding itu berkaitan dengan mekanisme pengelolaan dana hibah dan bantuan sosial dalam sistem prosedur penganggaran, kata Adolina di Tamiang Layang, Rabu.
"Termasuk juga bagaimana pelaksanaan dan pertanggungjawaban belanja hibah daerah dengan mengedepankan kepentingan rakyat," tambahnya.
Dikatakan, hasil kunjungan kerja tersebut memiliki nilai-nilai positif yang didapat agar bisa diaplikasikan pada pengelolaan dana hibah dan bantuan Pemkab Barito Timur dengan tujuan pengelolaan dana hibah tertata dengan baik dalam hal administrasi.
Selain itu, kata politisi Partai Nasdem itu, maksud dan tujuan dana hibah tepat sasaran yang sekiranya dibutuhkan masyarakat, baik hibah dan bantuan sosial untuk keagamaan maupun organisasi.
"Kami merasa ini nilai sangat memiliki nilai positif untuk bisa kami menerapkannya nanti. Intinya, bagaimana penataan administrasi yang baik, SPJ-nya juga tertata dengan baik dan tidak menjadi temuan," kata Adolina.
Ketua Kaukus Perempuan Parlemen DPRD Bartim itu menyebut, yang diharapkan yakni tidak menjadi temuan, terutamanya berkaitan insentif keagamaan.
"Insentif keagamaan sangat diperlukan dan penting turut serta membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan keuangan," demikian Adolina.
Kunjungan kerja Ketua Komisi II DPRD Barito Timur dan anggota diterima Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Balangan, Rudiansyah Sofyan dan jajaran di Aula Benteng Tundakan, Kantor Bupati Balangan. Diskusi berlangsung lancar dan kedua belah pihak saling bertukar informasi dengan agenda pengelolaan dana hibah dan bantuan sosial.
Rudiansyah mengharapkan sharing pengalaman dan ilmu itu nantinya dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, baik untuk di Kabupaten Balangan dan di Kabupaten Barito Timur dan setiap kekurangannya akan dilakukan perbaikan.
Baca juga: Bantu petani karet, Tim Ekonomi Kerakyatan Bartim belajar ke Pontianak
Baca juga: RSUD: WN Malaysia di Bartim meninggal diduga karena COVID-19
Baca juga: Pemkab Bartim gencar sosialisasikan HET minyak goreng