SMAN 1 Muara Teweh lolos seleksi sebagai Sekolah Penggerak
Muara Teweh (ANTARA) - Kepala SMAN 1 Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Razikinnor melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Sukawati Hariani mengatakan bahwa sekolah setempat lolos seleksi sebagai Sekolah Penggerak berbagai kegiatan dan program yang telah dilaksanakan.
"Beberapa kegiatan atau program telah dilaksanakan, setelah SMAN 1 Muara Teweh lolos sebagai sekolah penggerak," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Sukawati Hariani di Muara Teweh, Senin.
Menurut dia, program dan kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu penguatan Kepala Sekolah, pengawas dan guru pendamping dalam komite pembelajaran, workshop modul pembelajaran dan modul projek. Penguatan profil pelajar Pancasila, penyusunan kurikulum operasional sekolah, program anti perundungan dan pendampingan oleh pelatih ahli.
Program Sekolah Penggerak (PSP), kata dia, adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
"Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai nilai-nilai sepanjang hayat yang memiliki kompetisi global dan berperilaku sesuai dengan nilai nilai pancasila,” katanya.
Sukawati menjelaskan, ada enam ciri utama pelajar pancasila yaitu, beriman, bertaqwa Kepada Tuhan Yang maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
Ia juga mengatakan pembelajaran projek bertujuan untuk penguatan profil pelajar pancasila dan ada tujuh tema yang diberikan untuk dipilih oleh sekolah yaitu, gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, bhineka tunggal ika, bangunlah jiwa dan raga, suara demokrasi, berekayasa dan berteknologi dan kewirausahaan.
"Ketujuh tema yang diberikan di sekolah tersebut minimal tiga tema, dan untuk SMA Negeri 1 Muara Teweh memilih kearifan lokal yang diusung oleh kelompok Mapel Umum dengan projek seni dan budaya," jelas dia.
Kemudian Gaya Hidup Berkelanjutan, gaya ini diusung kelompok mapel Mipika yang mengusung projek Ecobrik. Dan Kewirausahaan yang diusung kelompok Mapel IPS dengan projek prakarya dan kewirausahaan.
Pada kesempatan itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Dinas Kebudayaan pariwisata, Pemuda dan Olahraga Barito Utara sebagai mitra SMAN 1 Muara Teweh pada pembelajaran projek dan lembaga kewirausahaan yang sudah berkontribusi langsung maupun tidak langsung.
"Sehingga pembelajaran projek dapat berjalan lancar sesuai jadwal. Terima kasih kepada seluruh orang tua peserta didik atas dukungan penuh kepada SMAN 1 Muara Teweh sehingga program-program sekolah dapat berjalan lancar,” kata Sukawati.
Ketua panitia penyelenggara, Darpo mengatakan dalam kegiatan ini diikuti peserta dari siswa dan siswi SMAN 1 Muara Teweh. Siswa kelas X terbagi menjadi tiga rumpun dalam tiga stand yaitu rumpun saint Mipika.
Siswa kelas XI terbagi menjadi dua stand jurusan yaitu jurusan XI-IPS dan jurusan IPA. Dan siswa kelasa XII ada tiga stand dari tiga jurusan yaitu stand XII-MIA, stand XII IPS dan stand Bahasa (XI-BHS-XII BHS).
"Beberapa kegiatan atau program telah dilaksanakan, setelah SMAN 1 Muara Teweh lolos sebagai sekolah penggerak," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Sukawati Hariani di Muara Teweh, Senin.
Menurut dia, program dan kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu penguatan Kepala Sekolah, pengawas dan guru pendamping dalam komite pembelajaran, workshop modul pembelajaran dan modul projek. Penguatan profil pelajar Pancasila, penyusunan kurikulum operasional sekolah, program anti perundungan dan pendampingan oleh pelatih ahli.
Program Sekolah Penggerak (PSP), kata dia, adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
"Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai nilai-nilai sepanjang hayat yang memiliki kompetisi global dan berperilaku sesuai dengan nilai nilai pancasila,” katanya.
Sukawati menjelaskan, ada enam ciri utama pelajar pancasila yaitu, beriman, bertaqwa Kepada Tuhan Yang maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
Ia juga mengatakan pembelajaran projek bertujuan untuk penguatan profil pelajar pancasila dan ada tujuh tema yang diberikan untuk dipilih oleh sekolah yaitu, gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, bhineka tunggal ika, bangunlah jiwa dan raga, suara demokrasi, berekayasa dan berteknologi dan kewirausahaan.
"Ketujuh tema yang diberikan di sekolah tersebut minimal tiga tema, dan untuk SMA Negeri 1 Muara Teweh memilih kearifan lokal yang diusung oleh kelompok Mapel Umum dengan projek seni dan budaya," jelas dia.
Kemudian Gaya Hidup Berkelanjutan, gaya ini diusung kelompok mapel Mipika yang mengusung projek Ecobrik. Dan Kewirausahaan yang diusung kelompok Mapel IPS dengan projek prakarya dan kewirausahaan.
Pada kesempatan itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Dinas Kebudayaan pariwisata, Pemuda dan Olahraga Barito Utara sebagai mitra SMAN 1 Muara Teweh pada pembelajaran projek dan lembaga kewirausahaan yang sudah berkontribusi langsung maupun tidak langsung.
"Sehingga pembelajaran projek dapat berjalan lancar sesuai jadwal. Terima kasih kepada seluruh orang tua peserta didik atas dukungan penuh kepada SMAN 1 Muara Teweh sehingga program-program sekolah dapat berjalan lancar,” kata Sukawati.
Ketua panitia penyelenggara, Darpo mengatakan dalam kegiatan ini diikuti peserta dari siswa dan siswi SMAN 1 Muara Teweh. Siswa kelas X terbagi menjadi tiga rumpun dalam tiga stand yaitu rumpun saint Mipika.
Siswa kelas XI terbagi menjadi dua stand jurusan yaitu jurusan XI-IPS dan jurusan IPA. Dan siswa kelasa XII ada tiga stand dari tiga jurusan yaitu stand XII-MIA, stand XII IPS dan stand Bahasa (XI-BHS-XII BHS).