Jakarta (ANTARA) - Film “The Doll 3” merupakqn film pertama di Indonesia yang menggunakan boneka animatronics berharga fantastis.
“Kalau harga bonekanya sendiri bukan di 1,5 (miliar rupiah) tapi di atas 2 (miliar rupiah). Karena juga sempat tertunda di COVID-19, jadi kita harus bikin boneka baru lagi. Memang hampir Rp2,5 milyar atau sekian gitu,” ungkap Rocky Soraya selaku sutradara dan produser saat dijumpai di Senayan City, Jakarta Selatan, Sabtu malam (21/5).
Baca juga: Akting dengan boneka jadi tantangan bagi pemain "The Doll 3"
Lebih lanjut, Rocky menjelaskan bahwa film tersebut menggunakan total tujuh boneka Bobby. Boneka tersebut pun dioperasikan oleh tim khusus yang didatangkan dari Amerika Serikat.
“Totalnya kalau nggak salah ada 7 ya. Ada satu yang kepalanya saja yang goyang, satu yang matanya saja, ada yang full body. Beda-beda ya untuk wide shoot, close up dan lain sebagainya,” jelas Rocky.
“Kalau beda, nggak bisa dibilang beda karena mereka memang dibikinnya persis banget. Cuma memang bonekanya ini dia punya raut itu bisa berubah-berubah,” sambungnya.
Selain memiliki harga yang fantastis, menggunakan boneka animatronics ternyata bukanlah hal yang mudah. Sebab, Rocky mengatakan seringkali boneka tersebut mengalami kerusakan, sehingga butuh kesabaran ekstra saat syuting menggunakan boneka tersebut.
“Bonekanya hampir setiap hari rusak. Jadi harus diperbaiki terus dan butuh kesabaran yang lumayan, khususnya buat para pemain ya,” pungkas Rocky.
Sebelumnya, di “The Doll” pertama boneka yang digunakan hanya bisa duduk. Lalu di “The Doll 2”, boneka yang digunakan hanya bisa menggerakkan mata. Kini, “The Doll 3” sengaja menggunakan boneka yang dapat berbicara dan bergerak agar film tersebut lebih terkesan nyata dan menyeramkan.