Erick Thohir ziarah ke makam Buya Syafii Maarif
Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir berziarah ke makam Cendekiawan Muslim Buya Syafii Maarif di Taman Makam Husnul Khatimah, PKU Muhammadiyah, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu.
Saat berziarah, Erick didampingi Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman, Komisaris Independen PT Jamkrindo Muhammad Muchlas Rowi, serta beberapa pengurus Rumah Sakit PKU Muhammadiyah.
"Hari ini, saya di sini, di depan makam Buya, ingin menelusuri tapak, mengikuti suluh, dan meneladani ketulusan hidup Buya Syafii Maarif," ujar Erick.
Bagi Erick, Buya Syafii Maarif merupakan sosok cendekiawan, intelektual, ulama kharismatik, sekaligus guru bangsa.
Buya, menurut Menteri BUMN, memiliki jasa penting merekatkan kerukunan umat beragama melalui berbagai dialog antariman yang menjadi landasan penting bagi penerus bangsa.
Perjuangan Cendekiawan Muslim itu, ujar dia, tidak sekadar kata namun diwujudkan melalui aksi nyata.
"Sebagai cendekiawan, Buya Syafii Maarif mengajarkan dirinya agar memiliki cakrawala berpikir yang luas. Tidak berhenti di satu titik agar selalu mampu menawarkan solusi bagi masalah kekinian," kata dia.
Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu menuturkan pondasi kerukunan yang dibangun almarhum Buya Syafii adalah bekal bagi dirinya dan bagi anak bangsa untuk meneruskan tongkat estafet sekaligus mencari keseimbangan, termasuk di bidang ekonomi.
Erick mengaku mengenal Buya Syafii melalui beberapa pokok pemikirannya yang tertuang di Harian Republika.
Menurut dia, salah satu tulisan Buya yang memengaruhi cara berpikirnya adalah tulisan berjudul "Bangkit Secara Otentik" yang dimuat di kolom "Resonansi" Republika edisi 13 Januari 2004.
"Ketika saya masih menjadi direktur utama di Republika, Saya ingat masa-masa saat almarhum Buya Ahmad Syafii Maarif giat menulis di kolom Resonansi milik koran Republika. Saya bahkan ingat tulisan pertama Buya di Republika edisi 13 Januari 2004, berjudul 'Bangkit Secara Otentik'," kata dia.
Menurutnya, tulisan Buya Syafii soal kebangsaan dan kenegaraan itu masih relevan dengan situasi saat ini, untuk masa depan bangsa dan negara.
Sesuai pesan Buya, Erick mengaku ingin ikut berikhtiar menjadikan umat lebih berdaya.
Menteri BUMN itu juga menyatakan bakal membangunkan sebuah masjid di dekat lokasi pemakaman Taman Khusnul Khatiman, Kulon Progo.
Saat berziarah, Erick didampingi Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman, Komisaris Independen PT Jamkrindo Muhammad Muchlas Rowi, serta beberapa pengurus Rumah Sakit PKU Muhammadiyah.
"Hari ini, saya di sini, di depan makam Buya, ingin menelusuri tapak, mengikuti suluh, dan meneladani ketulusan hidup Buya Syafii Maarif," ujar Erick.
Bagi Erick, Buya Syafii Maarif merupakan sosok cendekiawan, intelektual, ulama kharismatik, sekaligus guru bangsa.
Buya, menurut Menteri BUMN, memiliki jasa penting merekatkan kerukunan umat beragama melalui berbagai dialog antariman yang menjadi landasan penting bagi penerus bangsa.
Perjuangan Cendekiawan Muslim itu, ujar dia, tidak sekadar kata namun diwujudkan melalui aksi nyata.
"Sebagai cendekiawan, Buya Syafii Maarif mengajarkan dirinya agar memiliki cakrawala berpikir yang luas. Tidak berhenti di satu titik agar selalu mampu menawarkan solusi bagi masalah kekinian," kata dia.
Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu menuturkan pondasi kerukunan yang dibangun almarhum Buya Syafii adalah bekal bagi dirinya dan bagi anak bangsa untuk meneruskan tongkat estafet sekaligus mencari keseimbangan, termasuk di bidang ekonomi.
Erick mengaku mengenal Buya Syafii melalui beberapa pokok pemikirannya yang tertuang di Harian Republika.
Menurut dia, salah satu tulisan Buya yang memengaruhi cara berpikirnya adalah tulisan berjudul "Bangkit Secara Otentik" yang dimuat di kolom "Resonansi" Republika edisi 13 Januari 2004.
"Ketika saya masih menjadi direktur utama di Republika, Saya ingat masa-masa saat almarhum Buya Ahmad Syafii Maarif giat menulis di kolom Resonansi milik koran Republika. Saya bahkan ingat tulisan pertama Buya di Republika edisi 13 Januari 2004, berjudul 'Bangkit Secara Otentik'," kata dia.
Menurutnya, tulisan Buya Syafii soal kebangsaan dan kenegaraan itu masih relevan dengan situasi saat ini, untuk masa depan bangsa dan negara.
Sesuai pesan Buya, Erick mengaku ingin ikut berikhtiar menjadikan umat lebih berdaya.
Menteri BUMN itu juga menyatakan bakal membangunkan sebuah masjid di dekat lokasi pemakaman Taman Khusnul Khatiman, Kulon Progo.