Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Panitia Pelaksana Pemilihan Rektor Universitas Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Prof Dr Joni Bungai menegaskan bahwa surat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0460/E.E1/TP.01.03/2022 telah resmi dicabut.
Dirjen Dikti telah menerbitkan surat baru yang menyatakan bahwa pemilihan rektor UPR dapat dilanjutkan, kata Prof Joni saat dihubungi dari Palangka Raya, Jumat sore.
"Sudah ada 13 orang yang mendaftar dan telah diseleksi serta ditetapkan sebagai calon Rektor UPR. Para calon ini mulai tanggal 20 Juli 2022 akan bersosialisasi ke fakultas-fakultas," ucapnya.
Adapun 13 calon Rektor UPR yang telah lolos seleksi yakni DR Ir Aswin Usup MSc, Roni Teguh PhD, Prof DR Sulmin Gumiri MSc, DR Ir Sosolawaty MP, DR Berkat SP MSi, DR Ir Wilson Daud MSi, Prof DR Danes Jaya Negara MSi, Prof DR Salampak MS, Prof DR Yetrie Ludang, Prof Safluten, DR Agus Satrya Wibowo, DR Ir Uras Tantulo MSi, dan DR Indrawan Permana ST MA.
Prof Joni mengatakan, 13 calon itu nantinya akan mengikuti pemilihan tahap pertama pada tanggal 9 Agustus 2022. Di pemilihan yang mempunyai hak suara atau memilih sebanyak 40 orang anggota senat UPR itu, akan diambil tiga calon peraih suara terbanyak.
"Ketiga calon peraih suara terbanyak itu akan disampaikan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Baru pada tanggal 7 September 2022, dilakukan kembali pemilihan terhadap ketiga calon itu," beber dia.
Baca juga: Dapat surat Dirjen Diktiriset, pemilihan Rektor UPR ditunda
Pemilihan pada tanggal 7 September yang akan diikuti oleh Kemendikbud selaku pemilik 22 suara dan 40 anggota senat UPR itu, akan diawasi langsung oleh Inspektur Jendral Kemendikbud, dan turut disaksikan oleh perwakilan dosen maupun mahasiswa.
Ketua Panitia Pelaksana memastikan bahwa para dosen maupun mahasiswa tidak hanya diperkenankan ikut menyaksikan proses pemilihan, tetapi juga dapat bertanya kepada ketiga calon pada saat penyampaian visi-misi.
"Kalau untuk jumlah suara yang akan diperebutkan pada 7 September 2022 sekitar 66 suara. Sebanyak 22 suara dari Kemendikbud, dan 40 suara dari anggota senat UPR. Jika nanti ada satu calon mampu meraih 33 suara, sudah bisa dipastikan jadi Rektor UPR periode 2022-2026," demikian Prof Joni.
Baca juga: LaNyalla dihadiahi mandau oleh Rektor UPR saat kunjungan kerja
Baca juga: Universitas Palangka Raya swab 60 pegawai deteksi paparan COVID-19