Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi III membidangi Pariwisata DPRD Kalteng Siti Nafsiah membenarkan pimpinan dan anggota dewan, telah menyetujui anggaran sebesar Rp10 miliar dari APBD tahun 2022, sebagai upaya mendukung terselenggaranya UCI MTB Eliminator World Cup 2022 di Palangka Raya pada tanggal 28 Agustus 2022.
Disetujuinya anggaran tersebut karena meyakini kejuaraan sepeda tingkat dunia ini momen bagus mempromosikan daerah ke negara lain, kata Nafsiah usai mengikuti rapat Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Kalteng di ruang rapat gabungan, Senin.
"Kami berharap anggaran yang cukup besar itu bisa bermanfaat dan harus dimanfaatkan secara baik serta transparan," ucapnya.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas itu juga mengingatkan panitia pelaksana UCI MTB, dapat memberikan pelayanan terbaik kepada para peserta dan pihak lainnya.
Nafsiah mengatakan UCI MTB yang informasinya akan diikuti pesepeda dari 33 negara dan sejumlah provinsi di Indonesia, harus merasa nyaman saat berada di provinsi ini. Dengan begitu, tujuan mempromosikan provinsi berjuluk Bumi Tambun-Bumi Pancasila ini bisa sesuai harapan.
"Ini momentum yang sangat bagus mempromosikan sektor pariwisata, kuliner dan produk UMKM di Kalteng. Jadi, Kalteng sebagai tuan rumah UCI MTB harus optimal dalam mempersiapkannya," kata dia.
Baca juga: Pembangunan arena Kejuaraan dunia sepeda MTB di Palangka Raya capai 80 persen
Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kalteng itu mengapresiasi panitia pelaksana turut melibatkan berbagai pihak, khususnya sejumlah UMKM untuk turut mempromosikan produknya di lokasi UCI MTB di km5 Jalan Tjilik Riwut.
"Tapi tetap kami ingatkan, jangan sampai para peserta dan tamu lainnya yang ingin menyaksikan UCI MTB ini sampai kecewa. Kita sebagai tuan rumah yang di percayakan harus bisa memberikan pelayanan yang maksimal," demikian Nafsiah.
Pemprov Kalteng terus mempersiapkan sarana dan prasarana kejuaraan sepeda Internasional yang bakal diikuti 33 negara tersebut. Gensi UCI MTB ini dianggap setara dengan ajang Formula E dan MotoGp Mandalika yang juga baru pertama kali dilaksanakan di Indonesia.
Baca juga: Disdagperin: Kejuaraan dunia sepeda jadi sarana promosi IKM
Baca juga: Pemprov Kalteng usul penambahan frekuensi penerbangan di Bandara Tjilik Riwut
Baca juga: Gubernur Kalteng sebut dua minggu ke depan arena kejuaraan dunia sepeda siap digunakan