Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin menggelar "Zikir dan Doa Kebangsaan" 77 Tahun Indonesia Merdeka di halaman Istana Merdeka Jakarta.
"Alhamdulillah kita patut bersyukur pada malam hari ini kita bisa memperingati bulan kemerdekaan, memperingati 77 tahun Indonesia merdeka," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya di halaman Istana Merdeka Jakarta, Senin malam.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Ustadz Abdullah Sengkang. Selanjutnya Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan tausiyah singkat.
Menurut Wapres Ma'ruf Amin, mengacu pada hadits Nabi Muhammad SAW yaitu siapa yang mengatakan "La ilaha illallah" maka ia masuk surga, maka penduduk Indonesia yang akan menjadi penghuni surga terbanyak.
"Kenapa begitu? karena memang yang banyak mengucap 'La ilaha illallah' itu adalah bangsa Indonesia. Jadi nanti di surga itu bangsa Indonesia semua itu," ungkap Kiai Ma'ruf.
Hanya saja lanjut Ma'ruf, ada proses yang harus dilalui bangsa Indonesia untuk menjadi penghuni surga.
"Ada yang pakai proses, proses pemanggangan, mudah-mudahan saja yang mengalami proses pemanggangan itu sedikit, jangan banyak-banyak. Apalagi kata ulama, tidak ada dosa kecil kalau dilakukan terus-menerus, tidak ada dosa besar kalau dilakukan istigfar," tambah Ma'ruf.
Atas tausiyah Wapres Ma'ruf tersebut, Presiden Jokowi pun menyampaikan rasa terima kasih.
"Tadi saya rasa sudah banyak disampaikan oleh Pak wapres mengenai nikmatnya kemerdekaan. Ini enaknya kalau wakil presidennya itu Pak kiai. Makasih Pak kiai, tausiyahnya jelas, jadi saya tidak usah mengulang lagi," ungkap Presiden.
Sedangkan Ketua panitia Zikir dan Doa Kebangsaan yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB-MDHW) KH M Musthofa Aqil Siroj mengatakan kemerdekaan RI yang ke 77 tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya khususnya karena Indonesia menjadi tuan rumah forum G20 sekaligus menjadi tahun kedua Indonesia menghadapi pandemi COVID-19.
"Namun di tengah keterpurukan, alhamdulillah semua elemen bangsa bergerak bersama, bergotong royong, saling memberikan uluran tangan, untuk bangkit mewujudkan harapan," kata Musthofa Aqil Siroj.
Zikir dan Doa Kebangsaan di halaman Istana Merdeka ini dihadiri sekitar 100 tokoh yang terdiri dari para kiai, habaib, pejabat negara, tokoh berbagai ormas serta tokoh lintas agama. Selain itu, hadir juga 500 jamaah dan santri dari berbagai pondok pesantren di Indonesia.
Sejumlah pejabat yang hadir antara lain Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertanahan Prabowo Subianto, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.