Lima destinasi super prioritas tempat pernikahan selain Bali
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno merekomendasikan lima lokasi yang masuk destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) sebagai tempat pernikahan selain di Bali.
Kelima DPSP itu adalah Danau Toba, Sumatera Utara; Borobudur, Jawa Tengah; Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur; Mandalika, Nusa Tenggara Barat; dan Likupang, Sulawesi Utara.
"Ini adalah lima destinasi super prioritas di Indonesia yang bisa masuk ke dalam wedding list. Tentunya keindahan alam yang ditawarkan sangat mempesona," katanya dalam Destination Wedding Planners (DWP) Congress 2022 di Bali International Convention Center, The Westin Nusa Dua, Bali, lewat keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Dia meyakini industri pernikahan mampu menjadi lokomotif dalam pemulihan ekonomi di Indonesia dan di tingkat global, sehingga bisa membuka lapangan kerja baru dan berkualitas serta mewujudkan pariwisata inklusif serta berkelanjutan.
Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, nilai industri pernikahan domestik mencapai lebih dari empat miliar dolar AS pada 2019. Angka itu meningkat 20-30 persen di 2020 sebelum akhirnya terhenti akibat pandemi COVID-19.
Industri pernikahan disebut dapat menghimpun antara 200-300 pekerja yang turut menyiapkan dan menyukseskan hajatan tersebut, seperti beragam subsektor ekonomi kreatif seperti fotografer, videografer, fesyen desainer, make up artist, makanan dan minuman, hingga suvenir.
"Selain itu, length of stay (lama tinggal) dari kunjungan untuk acara pernikahan lebih panjang yang berkisar lima-tujuh hari, serta memberikan multi efek bagi industri lain, seperti pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan atraksi wisata," ujar Sandiaga.
DWP Congress ke-8 yang dilaksanakan di Bali pada 27-29 September 2022 dihadiri 500 orang dari 70 negara. Perhelatan itu bertujuan guna mempertemukan mitra strategis di sektor pernikahan, mulai dari destination wedding planners, pelaku bisnis perhotelan, pelaku pariwisata dan mitra kreatif, serta wedding industry suppliers di dunia.
"Kami sangat senang menjadi tuan rumah konferensi pernikahan paling bergengsi di dunia. Saya berharap kolaborasi ini tidak hanya untuk beberapa hari ke depan tetapi akan menjadi kemitraan berkelanjutan," ungkap Menparekraf.
Kelima DPSP itu adalah Danau Toba, Sumatera Utara; Borobudur, Jawa Tengah; Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur; Mandalika, Nusa Tenggara Barat; dan Likupang, Sulawesi Utara.
"Ini adalah lima destinasi super prioritas di Indonesia yang bisa masuk ke dalam wedding list. Tentunya keindahan alam yang ditawarkan sangat mempesona," katanya dalam Destination Wedding Planners (DWP) Congress 2022 di Bali International Convention Center, The Westin Nusa Dua, Bali, lewat keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Dia meyakini industri pernikahan mampu menjadi lokomotif dalam pemulihan ekonomi di Indonesia dan di tingkat global, sehingga bisa membuka lapangan kerja baru dan berkualitas serta mewujudkan pariwisata inklusif serta berkelanjutan.
Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, nilai industri pernikahan domestik mencapai lebih dari empat miliar dolar AS pada 2019. Angka itu meningkat 20-30 persen di 2020 sebelum akhirnya terhenti akibat pandemi COVID-19.
Industri pernikahan disebut dapat menghimpun antara 200-300 pekerja yang turut menyiapkan dan menyukseskan hajatan tersebut, seperti beragam subsektor ekonomi kreatif seperti fotografer, videografer, fesyen desainer, make up artist, makanan dan minuman, hingga suvenir.
"Selain itu, length of stay (lama tinggal) dari kunjungan untuk acara pernikahan lebih panjang yang berkisar lima-tujuh hari, serta memberikan multi efek bagi industri lain, seperti pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan atraksi wisata," ujar Sandiaga.
DWP Congress ke-8 yang dilaksanakan di Bali pada 27-29 September 2022 dihadiri 500 orang dari 70 negara. Perhelatan itu bertujuan guna mempertemukan mitra strategis di sektor pernikahan, mulai dari destination wedding planners, pelaku bisnis perhotelan, pelaku pariwisata dan mitra kreatif, serta wedding industry suppliers di dunia.
"Kami sangat senang menjadi tuan rumah konferensi pernikahan paling bergengsi di dunia. Saya berharap kolaborasi ini tidak hanya untuk beberapa hari ke depan tetapi akan menjadi kemitraan berkelanjutan," ungkap Menparekraf.