Mabes Polri kirim tim DVI identifikasi korban tragedi Kanjuruhan

id mabes polri,tragedi kanjuruhan,tragedi malang,liga 1,arema,lawan ,persebaya,pssi,tim dvi

Mabes Polri kirim tim DVI identifikasi korban tragedi Kanjuruhan

Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/pras.)

Jakarta (ANTARA) - Mabes Polri mengirimkan tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk membantu Polda Jatim mengidentifikasi korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya.

"Saat ini Mabes Polri mengirimkan tim DVI ke Malang untuk berkoordinasi dengan tim DVI Polda Jawa Timur dan rumah sakit setempat untuk mempercepat identifikasi," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol. Nurul Azizah di Jakarta, Minggu.

Nurul mengatakan tim dari Polri fokus mengidentifikasi para korban yang meninggal dunia serta memberikan perawatan medis kepada korban luka-luka.

"Fokus Polri saat ini adalah melakukan identifikasi korban dan memberikan pertolongan medis kepada para korban yang saat ini masih dirawat di rumah sakit," tambahnya.

Hingga Minggu pagi, sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi pascapertandingan antara Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Baca juga: Deretan klub liga 1 sampaikan duka cita atas Tragedi Malang

Baca juga: Kerusuhan Arema lawan Persebaya dapat sorotan media internasional


Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nico Afinta dalam jumpa pers di Malang, Minggu, mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri.

"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," kata Nico.

Nico menyebutkan sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal dunia saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

Hingga Minggu pagi, sekitar 180 orang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Malang. Selain korban meninggal dunia, tercatat sebanyak 13 unit kendaraan mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.

"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40.000 penonton, tidak semua anarkis; hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," ujar Nico.

Baca juga: Liga 1 Indonesia dihentikan satu pekan setelah kerusuhan di Malang

Baca juga: PSSI larang Arema jadi tuan rumah sampai selesai musim

Baca juga: 127 orang meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang