Social Bella raih pendanaan sekitar Rp920 miliar

id Social bella,sociolla,investasi,toko skincare,kosmetik

Social Bella raih pendanaan sekitar Rp920 miliar

Gerai Sociolla. (ANTARA/HO/Social Bella)

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan beauty-tech Social Bella telah meraih pendanaan senilai lebih dari 60 juta dolar AS (sekira Rp920 miliar). Pendanaan ini dipimpin oleh Temasek dan L Catterton, dan sejumlah investor terdahulu termasuk East Ventures dan Jungle Ventures.

Co-founder & Presiden Social Bella Christopher Madiam mengatakan, pendanaan yang sukses diraih di tengah keadaan ekonomi makro yang menantang saat ini membuktikan kekuatan model bisnis perusahaan yang fokus pada sustainable growth, dengan pertumbuhan meningkat 20 kali lipat sejak 2020 dan juga margin yang semakin meningkat.

"Kami tidak pernah takut untuk menjadi pioner yang membawa perubahan dalam industri ini, namun kekuatan utama kami terletak pada konsistensi kami pada strategi pertumbuhan berkelanjutan dalam jangka panjang, akan terus menjadi panduan kami dalam pengembangan perusahaan," kata Christopher dalam keterangannya, Kamis.

Dalam upayanya membangun ekosistem produk kecantikan dan perawatan pribadi yang lengkap dan aman, sejauh ini, Social Bella telah membuka 48 toko fisik dengan pendekatan omnichannel di lebih dari 24 kota di Indonesia, dan juga telah ekspansi ke Vietnam, dengan membuka 13 toko di kota Ho Chi Minh, Hanoi, Danang, dan Binh Duong.

Selain itu, perusahaan juga telah meluncurkan Lilla pada 2020, unit bisnis di pasar ibu dan anak yang berhasil menarik minat signifikan hingga kini.

Saat ini, Lilla telah melengkapi layanan ekosistemnya dengan menghadirkan toko fisik pertamanya, yang mampu menarik jumlah pengunjung yang cukup tinggi sejak diresmikan.

Sementara itu, Co-founder & Managing Partner East Ventures Willson Cuaca, salah satu investor pertama sejak Social Bella berdiri, mengapresiasi Social Bella atas rekam jejaknya dalam bisnis berkelanjutan.

“Social Bella selalu memiliki passion tinggi untuk membangun bisnis berkelanjutan yang mengutamakan kepentingan pelanggan. Selama pandemi, kami benar-benar terkesan menyaksikan perusahaan dapat mengubah tantangan menjadi peluang ekspansi sambil beradaptasi dengan cepat menjawab perubahan kebutuhan jutaan pelanggan di tengah dinamika pandemi, dengan strategi luar biasa yang belum pernah kita lihat sebelumnya di industri ini," katanya.