London (ANTARA) - Pemerintah Ukraina pada Rabu (2/11) meminta warganya untuk tidak mengunggah rincian tentara dan warga sipil yang hilang, mengatakan bahwa ini bisa membantu Rusia mengenali tahanan penting dan melacak orang-orang yang hendak ditangkap.
Wakil Menteri Pertahanan Hanna Malyar menuturkan orang-orang beralih ke media sosial untuk mencari informasi lebih lanjut, terutama tentang tentara yang ditahan atau hilang.
"Mengapa unggahan semacam itu berbahaya? Intinya adalah orang tertentu ini bisa jadi memang ditawan, namun musuh menganggapnya sebagai warga sipil," tulisnya di Telegram.
"Kalau tidak, orang tersebut mungkin hanya bersembunyi sementara di wilayah pendudukan dan sedang mencari cara untuk pulang. Dengan mengungkap data serta foto orang seperti itu, Anda memberi musuh titik petunjuk pencarian."
Menurut Malyar, menyebarkan rincian mengenai kehidupan pribadi tahanan, pandangan politik, status sosial atau riwayat pekerjaan sangat mempersulit proses untuk mengamankan pembebasan mereka dan kerap membahayakan nyawa mereka, katanya.
"Ini mendorong musuh untuk mengawasi orang tertentu, dan sebagai imbasnya, tuntutan mereka untuk pertukaran menjadi lebih tinggi, dan prosesnya sendiri menjadi sangat rumit," katanya, sambil menambahkan bahwa Rusia sejauh ini sudah menukar 1.030 perempuan dan pria Ukraina.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
BKSDA Kalteng evakuasi buaya muara yang memangsa warga Kobar
Rabu, 1 Mei 2024 21:30 Wib
Warga Muara Tuhup datangi DPRD sampaikan tiga keluhan
Rabu, 1 Mei 2024 8:06 Wib
Kesbangpol Pulpis minta warga terlibat aktif ciptakan suasana damai jelang Pilkada 2024
Selasa, 30 April 2024 18:33 Wib
Sampit terkepung banjir, BPBD bantu dan evakuasi warga terdampak
Senin, 29 April 2024 15:27 Wib
BMKG minta warga Kalteng waspadai hujan disertai angin kencang
Senin, 29 April 2024 5:02 Wib
Shin Tae-yong diusulkan dapat gelar kehormatan warga negara Indonesia
Minggu, 28 April 2024 14:46 Wib
Empat warga Gumas ikut operasi katarak gratis susulan difasilitasi PMI
Minggu, 28 April 2024 11:39 Wib
Pemkab Bartim siap koordinasikan hasil mediasi warga Desa Ketab dan PT MUTU ke Barsel
Sabtu, 27 April 2024 20:48 Wib