Jakarta (ANTARA) - Honda Thailand resmi meluncurkan varian edisi khusus untuk kendaraan big bike mereka yakni, New Rebel 500 80's The Revolution yang mengedepankan desain era 80's yang digadang-gadang akan menarik perhatian konsumen Big Bike di Thailand.
Greatbiker pada Senin mewartakan bahwa model terbaru ini hadir dengan konsep "Express Yourself, cool to the core". Dengan konsep tersebut, motor ini terlihat lebih agresif yang dipadukan dengan tampilan klasik seperti kembali ke tahun 80-an berkat desain garis yang tersemat di bagian tangki.
Motor ini juga sudah dilengkapi dengan aksesoris H2C, mulai dari penutup tangki berkelir hitam dan silver, stang yang sudah menggunakan part dari Kitaco dengan ukuran 25,4mm, penutup radiator, penutup oli mesin dan pijakan kaki yang diberi warna serba hitam.
New Rebel 500 hadir dengan dimensi tinggi dari jok ke lantai setinggi 690 mm, sehingga masih aman untuk ukuran tinggi orang Asia. Selain itu, untuk menambah kesan berkendara yang menyenangkan, motor ini menggendong mesin berkapasitas 500cc.
Untuk semakin memberikan rasa berkendara yang aman dan nyaman, Honda sudah memfasilitasinya dengan menghadirkan rangka yang kuat, lampu bulat besar yang sudah menggunakan LED, tangki berkapasitas 11,2 liter, desain yang ramping dengan ban fat bobber dengan ukuran 190/90 ring 16 untuk depan dan belakang 150/80 ring 16.
Berita Terkait
New Era luncurkan koleksi kolaborasi dengan One Piece
Kamis, 18 April 2024 15:30 Wib
New Honda Vario 125 tawarkan pilihan warna baru
Rabu, 3 April 2024 8:44 Wib
Film 'Godzilla x Kong: The New Empire' puncaki box office China
Minggu, 31 Maret 2024 20:12 Wib
Hyundai pamerkah dua kendaraan konsep Genesis di New York
Rabu, 27 Maret 2024 10:51 Wib
Kabar duka dari ikon fesyen New York Iris Apfel
Senin, 4 Maret 2024 12:31 Wib
Erick Thohir: Makassar New Port pelabuhan hub terbesar di Indonesia Timur
Kamis, 22 Februari 2024 14:52 Wib
Intip perubahan-perubahan disematkan pada All New Vellfire Hybrid
Minggu, 18 Februari 2024 13:44 Wib
Donald Trump dijatuhi denda 355 juta dolar AS terkait kasus penipuan bisnis di New York
Sabtu, 17 Februari 2024 13:17 Wib