BEM FISIP UMPR gandeng KPU Palangka Raya gelar kelas sosial politik
Palangka Raya (ANTARA) - Badan Eksekutif Mahasiswa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (BEM FISIP UMPR) menggandeng Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palangka Raya, menggelar kelas sosial politik untuk mahasiswa.
"Kelas Sosial Politik ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa FISIP UMPR. Terutama mengenai pentingnya sadar politik, yang kemudian menjadi bekal dan acuan di masa mendatang," kata Wakil Rektor III UMPR, Apt Guntur MSi di Palangka Raya, Kamis.
Dia pun mengapresiasi inisiasi BEM FISIP UMPR melaksanakan acara bertema "Peran Pemuda Dalam Praktik Politik Era Milenial Untuk Menciptakan Generasi Yang Intelektual" tersebut.
Acara yang berpusat di aula Universitas Muhammadiyah Palangkaraya ini diikuti 150 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik setempat.
"Kegiatan ini juga bentuk partisipasi organisasi mahasiswa UMPR untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya politik dalam tatanan pemerintahan dan bernegara," kata Guntur.
Komisioner KPU Kota Palangka Raya, M Syairi Abdullah mengatakan data proyeksi jumlah pemilih muda pada usia 15-39 tahun pada pemilu 2024 adalah 54 persen, sedangkan pemilih di atas usia 40 tahun 46 persen dari total pemilih.
Baca juga: UMPR apresiasi Telkomsel ikut tingkatkan soft skill mahasiswa
"Angka tersebut tentu menjadi gambaran bahwa begitu besar peran suara dari para pemilih muda pada Pemilu nanti. Maka pemuda harus siap menjadi pemilih cerdas dan tidak asal asal coblos kertas," kata Syairi yang juga pemateri pada sekolah politik itu.
Dia menambahkan, ada berapa langkah untuk menjadi pemilih muda yang cerdas. Pertama memastikan dirinya terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), peduli terhadap masyarakat sekitarnya, mencermati memahami visi, misi dan program calon.
"Kemudian juga mengenali riwayat hidup calon dan partai politiknya, memastikan pilihan, memilih dengan benar sesuai aturan yang berlaku, memonitor jalannya pemungutan dan penghitungan suara, serta melaporkan bila terjadi pelanggaran," katanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kalteng Siti Nafsiah, selaku pemateri mengatakan, generasi muda harus memiliki kemauan mengetahui peran pentingnya dalam sistem politik dan sistem pemerintahan.
Dia menambahkan, generasi muda memiliki banyak kebisaan, kelak akan bertanggung jawab sebagai penerus bangsa. Maka harus bisa mengubah citra buruk politik dengan terjun ke dalamnya dan merubah budaya politik menjadi lebih baik.
"Selain itu, pemuda adalah satu-satunya yang bisa menghilangkan praktik tidak efisien pragmatis dalam tata sistem politik serta mampu meningkatkan kinerja pemerintah dalam melayani rakyat," kata Siti Nafsiah.
Baca juga: UMPR-RSI PKU kerja sama pembukaan Fakultas Kedokteran
Baca juga: UMPR-Balai Wilayah Sungai edukasi pelajar SD kelola lingkungan
Baca juga: Agustiar Sabran serap aspirasi ormas keagamaan dan Perguruan Tinggi di Kalteng
"Kelas Sosial Politik ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa FISIP UMPR. Terutama mengenai pentingnya sadar politik, yang kemudian menjadi bekal dan acuan di masa mendatang," kata Wakil Rektor III UMPR, Apt Guntur MSi di Palangka Raya, Kamis.
Dia pun mengapresiasi inisiasi BEM FISIP UMPR melaksanakan acara bertema "Peran Pemuda Dalam Praktik Politik Era Milenial Untuk Menciptakan Generasi Yang Intelektual" tersebut.
Acara yang berpusat di aula Universitas Muhammadiyah Palangkaraya ini diikuti 150 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik setempat.
"Kegiatan ini juga bentuk partisipasi organisasi mahasiswa UMPR untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya politik dalam tatanan pemerintahan dan bernegara," kata Guntur.
Komisioner KPU Kota Palangka Raya, M Syairi Abdullah mengatakan data proyeksi jumlah pemilih muda pada usia 15-39 tahun pada pemilu 2024 adalah 54 persen, sedangkan pemilih di atas usia 40 tahun 46 persen dari total pemilih.
Baca juga: UMPR apresiasi Telkomsel ikut tingkatkan soft skill mahasiswa
"Angka tersebut tentu menjadi gambaran bahwa begitu besar peran suara dari para pemilih muda pada Pemilu nanti. Maka pemuda harus siap menjadi pemilih cerdas dan tidak asal asal coblos kertas," kata Syairi yang juga pemateri pada sekolah politik itu.
Dia menambahkan, ada berapa langkah untuk menjadi pemilih muda yang cerdas. Pertama memastikan dirinya terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), peduli terhadap masyarakat sekitarnya, mencermati memahami visi, misi dan program calon.
"Kemudian juga mengenali riwayat hidup calon dan partai politiknya, memastikan pilihan, memilih dengan benar sesuai aturan yang berlaku, memonitor jalannya pemungutan dan penghitungan suara, serta melaporkan bila terjadi pelanggaran," katanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kalteng Siti Nafsiah, selaku pemateri mengatakan, generasi muda harus memiliki kemauan mengetahui peran pentingnya dalam sistem politik dan sistem pemerintahan.
Dia menambahkan, generasi muda memiliki banyak kebisaan, kelak akan bertanggung jawab sebagai penerus bangsa. Maka harus bisa mengubah citra buruk politik dengan terjun ke dalamnya dan merubah budaya politik menjadi lebih baik.
"Selain itu, pemuda adalah satu-satunya yang bisa menghilangkan praktik tidak efisien pragmatis dalam tata sistem politik serta mampu meningkatkan kinerja pemerintah dalam melayani rakyat," kata Siti Nafsiah.
Baca juga: UMPR-RSI PKU kerja sama pembukaan Fakultas Kedokteran
Baca juga: UMPR-Balai Wilayah Sungai edukasi pelajar SD kelola lingkungan
Baca juga: Agustiar Sabran serap aspirasi ormas keagamaan dan Perguruan Tinggi di Kalteng