Strategi itu menilai portofolio iklim NASA di lembaga tersebut untuk pertama kalinya, menjangkau area di luar upaya-upaya eksplorasi dan ilmiah agar dapat mencakup setiap direktorat misi serta fasilitas NASA.
Strategi tersebut juga menjabarkan empat prioritas utama bagi lembaga itu untuk membantu integrasi iklim di seluruh NASA, yakni berinovasi, menginformasikan, menginspirasi, dan bermitra.
Prioritas pertama di bidang inovasi bergantung pada tindakan melanjutkan ilmu Bumi NASA yang berumur 60 tahun lebih dan dipelajari tidak hanya dari luar angkasa, tetapi juga melalui penelitian udara, pengukuran langsung, dan kampanye lapangan.
"Dengan sejumlah misi baru yang akan dimulai pada 2023 untuk mengamati polusi udara (TEMPO), air bumi untuk membantu menyempurnakan model iklim (SWOT), dan peningkatan intensitas badai (TROPICS), pengamatan planet kita yang didukung oleh NASA merupakan inti dari bagaimana kita mempelajari efek perubahan iklim," sebut NASA dalam pernyataannya.
"Strategi ini akan membantu NASA mengintegrasikan pemahaman tentang iklim di seluruh NASA dan dalam kemitraan kami untuk melayani publik dengan lebih baik," ujar Kate Calvin, kepala ilmuwan sekaligus penasihat iklim senior di NASA.
Baca juga: Kru misi ke-6 SpaceX NASA lakukan persiapan peluncuran ke ISS
Baca juga: Tom Cruise akan jalani syuting di luar angkasa
Baca juga: NASA akan kembali luncurkan roket ke bulan