Jakarta (ANTARA) - Jubir Muda Partai Amanat Nasional (PAN) Dimas Prakoso Akbar menyebut Erick Thohir sebagai kuda hitam terkait hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan peningkatan tren elektabilitas Menteri BUMN itu dalam posisi bakal calon presiden (cawapres).
Hal itu dikatakan Dimas karena Erick mampu bersaing dengan sejumlah figur lainnya yang sudah lama berkecimpung di ranah politik, meskipun Ketua PSSI itu masih tergolong baru dalam perpolitikan Tanah Air.
"Erick Thohir merupakan pendatang baru di kancah politik, tetapi bisa bersaing dengan nama-nama besar di bursa cawapres," kata Dimas dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, meningkatnya tren elektabilitas Erick merupakan hasil dari kerja kerasnya selama mengemban jabatan, dan kinerja Erick tergolong memuaskan karena manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.
"Tentu bukan ujug-ujug Erick Thohir bisa bersaing dengan figur-figur lama di kancah politik. Hal tersebut merupakan hasil kerja keras dan prestasi yang ditorehkan Erick selama menjabat menteri BUMN yang manfaatnya sangat dirasakan masyarakat," ujar Dimas.
Dimas juga mengatakan bahwa Ketua Umum (Ketum) PAN Zulkifli Hasan memiliki kedekatan khusus dengan Erick Thohir. Namun demikian, dia mengaku persoalan terkait pemilihan presiden (pilpres) 2024 masih sangat dinamis.
"Meskipun PAN belum mendeklarasikan capres-cawapres, tetapi di beberapa kesempatan, Ketum PAN Zulkifli Hasan sering mengatakan memiliki kedekatan khusus dengan Erick Thohir," ujarnya.
Di samping itu, Dimas berharap pilpres mendatang dapat mencerminkan regenerasi politik Indonesia dengan hadirnya figur-figur baru.
"Harapannya semoga pilpres 2024 diramaikan figur-figur baru bukan hanya figur lama yang sudah pernah bertarung di pilpres sebelumnya, sehingga kontestasi mencerminkan berjalannya regenerasi politik Indonesia," kata dia.
Sebelumnya, lembaga survei Indikator Politik Indonesia, Minggu, mengungkapkan bahwa tren elektabilitas Erick dalam posisi bakal cawapres mencapai 12,2 persen.
Angka itu meningkat dari hasil survei Indikator pada Maret 2023, yang ketika itu elektabilitas Erick hanya 8,3 persen. Hal ini berarti, elektabilitas Erick menunjukkan tren peningkatan dalam waktu satu bulan.
Dalam simulasi sembilan nama, elektabilitas Erick semakin menguat menjadi 15 persen. Angka itu menempatkan Erick di posisi ketiga, berada di belakang Ridwan Kamil (28,7 persen) dan Sandiaga Uno (15,2 persen).
Dalam simulasi lima nama, dukungan untuk Erick kembali bertambah menjadi 17,3 persen. Angka itu menempatkan dia di posisi kedua, sementara di posisi puncak ada Ridwan Kamil dengan 22,5 persen.
Survei Indikator Politik dilakukan pada 11-17 April 2023 dengan melakukan wawancara terhadap 1.220 responden dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Berita Terkait
Calvin Verdonk dan Jens Raven dalam proses naturalisasi perkuat timnas
Rabu, 1 Mei 2024 6:35 Wib
Erick Thohir minta masyarakat doakan Garuda Muda menang
Senin, 29 April 2024 17:45 Wib
Erick sebut Timnas Indonesia U-23 cetak sejarah baru
Jumat, 26 April 2024 16:48 Wib
Timnas Indonesia U-23 cetak sejarah baru
Jumat, 26 April 2024 5:38 Wib
Ketua PSSI sebut perpanjangan kontrak STY sesuai peta jalan timnas
Kamis, 25 April 2024 16:47 Wib
Erick Thohir dan STY sepakat lanjutkan kerja sama hingga 2027
Kamis, 25 April 2024 11:26 Wib
Gibran buka peluang Indonesia jadi tuan rumah Piala Asia U23
Rabu, 24 April 2024 0:35 Wib
Erick Thohir tegaskan perpanjang kontrak STY jika tembus target di Piala Asia U-23
Sabtu, 20 April 2024 15:25 Wib