Muara Teweh (ANTARA) - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menjadi harapan hidup bagi salah satu warga Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Ida Juniarti (49), sebab, sejak tahun 2016, ia didiagnosa sakit gagal ginjal dan harus rutin melakukan cuci darah dua kali dalam sepekan.
“Saya mengucapkan terima kasih sebesarnya-besarnya atas adanya Program JKN, dari sakit gagal ginjal yang saya alami, sudah tujuh tahun saya cuci darah menggunakan manfaat dari Program JKN dan semua biaya sudah ditanggung dari Program JKN,” kata Ida saat ditemui di ruang Hemodialisa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muara Teweh. Selasa.
Terdaftar sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Mandiri di kelas III, Ida mengatakan iuran setiap bulan yang dibayar tidak sebanding dengan besarnya manfaat yang telah didapat.
“Kalau bukan dari Program JKN, entah dari mana saya bisa membayar biaya cuci darah karena setiap kali cuci darah dengan biaya umum bisa mencapai jutaan rupiah, dikalikan delapan kali dalam sebulan, iuran yang dibayarkan setiap bulan tersebut tentunya tidak seberapa dibandingkan dari besarnya manfaat dari Program JKN,” kata dia.
Dalam pengalamannya menjalani pengobatan, Ida merasakan layanan memuaskan yang diberikan, dari kejelasan jadwal layanan cuci darah, kenyamanan tempat atau ruangan hingga pelayanan dari tenaga medis di rumah sakit.
Sebelumnya dia juga sudah pernah menjalani pengobatan di RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya, RSUD Jaraga Sasameh Buntok.
"Hingga saat ini saya terjadwal rutin cuci darah setiap hari Selasa dan Jumat di RSUD Muara Teweh, dari pengalaman yang saya rasakan, pelayanan yang diberikan sangat memuaskan, fasilitasnya lengkap, administrasinya juga mudah, tidak ada dipersulit," ucap Ida.
Dari keharusan pengobatan yang harus dijalaninya, Ida menaruh harapan besar kepada Program JKN.
“Program JKN sungguh nyata dirasakan manfaatnya, tidak terkecuali bagi seluruh pasien yang mengalami sakit serupa dengan saya, tentunya menaruh harapan besar agar Program JKN bisa terus berkesinambungan membantu kami dalam menjalani pengobatan sehingga tidak ada lagi yang terkendala soal biaya,” ujar Ida.
Berita Terkait
Dinkes Kotim minta tenaga kesehatan siaga tangani warga terdampak banjir
Minggu, 12 Mei 2024 19:41 Wib
Sokong calon pemimpin punya komitmen majukan kesehatan dan pendidikan
Minggu, 12 Mei 2024 19:09 Wib
Anggota DPRD Barut minta jamaah calon haji jaga kesehatan
Sabtu, 11 Mei 2024 8:00 Wib
Dinkes sebut tahun 2027 semua desa di Kotim harus miliki pustu
Kamis, 9 Mei 2024 21:19 Wib
DPRD Palangka Raya minta dukungan terhadap posyandu ditingkatkan
Kamis, 9 Mei 2024 6:05 Wib
Turut atasi stunting, Polda Kalteng berikan pelayanan kesehatan gratis
Rabu, 8 Mei 2024 17:42 Wib
Dinkes Sukamara imbau masyarakat waspada peningkatan DBD
Selasa, 7 Mei 2024 20:05 Wib
Pemkot Palangka Raya perkuat kolaborasi penanganan stunting
Selasa, 7 Mei 2024 16:57 Wib