DJPb Kalimantan Tengah dorong pemda kembangkan sektor non primer

id Djpb kalteng, ditjen perbendaharaan kalteng, kinerja apbn, apbd kalteng, sektor unggulan kalteng, tambang, cpo, minyak kelapa sawit, hilirisasi kalten

DJPb Kalimantan Tengah dorong pemda kembangkan sektor non primer

Kepala Kanwil DJPb Kalimantan Tengah Hari Utomo (dua dari kanan) beserta jajaran. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalimantan Tengah mendorong pemerintah daerah memacu pengembangan sektor non primer, guna mengurangi ketergantungan pada tambang maupun crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit.

"Salah satunya melalui peningkatan kapasitas konektivitas dan penguatan industri pengolahan," kata Kepala Kanwil DJPb Kalimantan Tengah Hari Utomo di Palangka Raya, Kamis.

Hal ini sebagai upaya untuk memperkuat perekonomian di Kalimantan Tengah, sehingga tidak hanya bertumpu pada sektor-sektor unggulan yang ada saat ini.

Hari Utomo menjelaskan, dalam mewujudkan hilirisasi yakni industri pengolahan, maka merupakan perencanaan yang sifatnya jangka panjang. Dalam hal ini pemda harus bisa melakukan pra kondisi serta menyiapkan berbagai sarana prasarana.

"Memerlukan prasarana maupun infrastruktur yang kemudian harus dibangun lebih awal. Dan berkaitan ini political will-nya ada untuk Kalteng," ujarnya.

Baca juga: Pemprov kembangkan Sebangau menjadi kawasan wisata modern tanpa hilangkan keasrian alam

Adapun laju Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) triwulanan Kalimantan Tengah pada quartal kedua pada 2023 terus berada di bawah angka nasional dan regional Pulau Kalimantan.

Hal ini disebabkan beberapa hal, di antaranya tekanan faktor global berupa penurunan pada harga komoditas unggulan di Kalimantan Tengah, di tengah kondisi konflik global seperti batu bara dan CPO.

"Juga transisi dampak kebijakan larangan ekspor barang tambang mentah, seperti bijih bauksit per Juni 2023," tuturnya.

Kemudian dalam pembentukan angka pertumbuhan ekonomi 2023, Kalimantan Tengah mengalami high base effect yang lebih tinggi dibanding daerah lain, serta nilai pertumbuhan sektor aktivitas ekonomi lain tumbuh lebih lambat dari Regional Kalimantan dan nasional.

Dipaparkannya distribusi PDRB Pulau Kalimantan quartal kedua 2023, yakni tertinggi Kalimantan Timur sebesar 47,14 persen, Kalimantan Selatan 16,15 persen, Kalimantan Barat 16,01 persen, Kalimantan Tengah 12,04 persen dan Kalimantan Utara 8,67 persen.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi (yoy) yakni Kalimantan Timur 6,84 persen, Kalimantan Utara 5,01 persen, Kalimantan Selatan 4,96 persen, Kalimantan Barat 4,00 persen dan Kalimantan Tengah  2,96 persen.

Baca juga: OJK perkuat UMKM Kalteng dukung ekonomi ASEAN

Baca juga: Wagub Kalteng: Junjung semangat persatuan wujudkan kedaulatan bangsa

Baca juga: PLN-DLHKP Gumas jalin kerja sama, wujud komitmen pelestarian Taman Hutan Lapak Jaru