"Dari awal Januari 2023 sampai 15 September kemarin, kami telah menangani 202,23 hektare lahan gambut terbakar. Selama periode itu, kebakaran berhasil dipadamkan," kata Plt Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani di Palangka Raya, Sabtu.
Ia mengatakan, kebakaran lahan gambut di wilayah Ibu Kota Provinsi Kalteng ini tersebar di empat kecamatan. Sementara satu kecamatan di kota setempat masih terbebas dari kasus yang terjadi setiap musim kemarau itu.
Ia menerangkan luas lahan gambut yang terbakar itu merupakan akumulasi dari 335 kejadian kebakaran lahan, yang mana jumlah kejadian di masing-masing wilayah kecamatan berbeda-beda.
Empat wilayah kecamatan yang telah terjadi kasus karhutla adalah Kecamatan Pahandut dengan total 51 kejadian kebakaran lahan, Kecamatan Jekan Raya 198 kejadian kebakaran lahan gambut.
Kemudian Kecamatan Sabangau 81 kejadian kebakaran lahan dan Kecamatan Bukit Batu lima kejadian kebakaran lahan gambut. Sementara satu kecamatan yang tidak ada kasus kebakaran lahan gambut adalah Kecamatan Rakumpit.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya pantau kesehatan pengungsi korban kebakaran
Diduga kuat, penyebab awal kebakaran tersebut karena adanya unsur kesengajaan dari masyarakat. Namun, guna memastikan dugaan itu, pihak berwajib yang berwenang melakukan penyelidikan.
Dalam upaya melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan, petugas pemadam kebakaran pemerintah dan swakarsa mendapat tantangan tersendiri. Kondisi ini karena wilayah yang terbakar merupakan lahan gambut, katanya.
"Keadaan lahan yang kering karena minimalnya guyuran hujan selama beberapa pekan terakhir, juga membuat lahan kering dan mudah tersulut dan menyebarkan api," katanya.
Pihaknya juga gencar melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat melalui berbagai cara mulai memanfaatkan media sosial, sosialisasi langsung ataupun dengan menyebarkan selebaran imbauan.
Baca juga: DPKUKMP Palangka Raya distribusikan 2.000 paket sembako murah untuk masyarakat
Dalam rangka mendukung antisipasi dan penanganan karhutla, BPBD Kota Palangka Raya, menggandeng sejumlah pihak terkait melibatkan 300 lebih personel dalam upaya antisipasi dan menangani kebakaran hutan dan lahan.
Saat ini Polresta Palangka Raya juga sedang melakukan penyelidikan mendalam pada tiga lokasi kebakaran lahan untuk mencari pelaku di balik terbakarnya lahan tersebut.
"Kami sudah mengamankan satu orang, namun setelah dilakukan pemeriksaan ternyata dia (mengalami) gangguan jiwa. Kemudian juga ada seorang bapak-bapak yang sudah tua dan membakar hanya sedikit tidak dengan luasan besar sehingga keduanya tidak kita lakukan pemeriksaan karena rasa kemanusiaan," kata Kabag Ops Polresta Palangka Raya Komisaris Polisi Ganda B. Napitupulu.
Pihaknya akan menetapkan pelaku pembakar lahan apabila dua alat bukti dari kejadian itu benar-benar ditemukan.
Selama ini kendalanya adalah tidak menemukan dua alat bukti tersebut.
Ditambahkan Ganda, saat ini tiga lokasi lahan yang terbakar juga sudah diberikan garis polisi dan tanda sehingga status tanah tersebut bisa dikatakan quo atau tidak boleh dilakukan aktivitas oleh pemiliknya untuk sementara, sembari kasus tersebut terang benderang.
Baca juga: Waspadai Beto Goncalves, Kalteng Putra siap hadapi PSBS Biak
Baca juga: Peserta didik di Palangka Raya diimbau gunakan masker
Baca juga: BPBD Palangka Raya gencarkan patroli antisipasi karhutla
Baca juga: Waspadai Beto Goncalves, Kalteng Putra siap hadapi PSBS Biak
Baca juga: Peserta didik di Palangka Raya diimbau gunakan masker
Baca juga: BPBD Palangka Raya gencarkan patroli antisipasi karhutla