Pemkot Palangka Raya pantau kesehatan pengungsi korban kebakaran

id karhutla,palangka raya,kalteng,bpbd,Pemkot Palangka Raya pantau kesehatan pengungsi,pantau kesehatan pengungsi korban ke

Pemkot Palangka Raya pantau kesehatan pengungsi korban kebakaran

Seorang siswa melintas di kawasan bekas kebakaran di Jalan Mendawai, Palangka Raya, Sabtu (16/9/2023). (ANTARA/Rendhik Andika)

Palangka Raya (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memantau kesehatan pengungsi yang merupakan korban kebakaran di kawasan padat penduduk Jalan Mendawai, kota setempat beberapa hari lalu.

"Menjamin kondisi kesehatan para pengungsi merupakan salah satu prioritas pemerintah saat ini. Tim Dinas Kesehatan dari puskesmas ada lima orang yang selalu siaga di posko kebakaran," kata Pejabat Fungsional Penata Penanggulangan Bencana Ahli Madya, BPBD Kota Palangka Raya, Anna Menur di posko bencana kebakaran di Palangka Raya, Sabtu.

Tim kesehatan juga secara berkala melakukan pemeriksaan kesehatan para korban kebakaran, terlebih lagi saat ini kondisi udara juga tengah diselimuti kabut asap karhutla.

Di antara kerawanan kesehatan bagi para pengungsi adalah gangguan kesehatan kulit, pernapasan hingga demam, batuk dan flu. Kondisi ini karena para korban kebakaran berada di satu tempat yang sama dalam jangka waktu cukup panjang.

Untuk itu, Pemerintah Kota Palangka Raya melalui petugas layanan kesehatan secara berkala dan siaga menyiapkan berbagai obat dan suplemen penunjang kesehatan, baik untuk orang dewasa, anak-anak ataupun bayi.

"Sehingga pemantauan kesehatan juga harus dilakukan secara berkala. Bagi yang terindikasi kurang sehat diberikan obat ataupun vitamin. Yang parah dan harus mendapat perawatan lebih lanjut diberikan rujukan," kata Anna.

Baca juga: DPKUKMP Palangka Raya distribusikan 2.000 paket sembako murah untuk masyarakat

Kebakaran itu sebelumnya terjadi pada Selasa (12/9) sore, di kawasan padat penduduk di Jalan Mendawai, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya.

Musibah itu sendiri telah menyebabkan 28 rumah rusak berat, 13 rumah rusak ringan yang berdampak pada 132 jiwa yang berasal dari 45 kepala keluarga.

"Beberapa korban ada yang dirawat di rumah sakit, sementara yang lainnya ada yang sementara tinggal di rumah sekabat, saudara , tetangga dan ada pula warga yang meminjamkan baraknya untuk tempat hunian sementara para korban kebakaran," kata Anna Menur.

Baca juga: Waspadai Beto Goncalves, Kalteng Putra siap hadapi PSBS Biak

Baca juga: Tabligh Akbar Das'ad Latif ajak umat pilih pemimpin amanah

Baca juga: Peserta didik di Palangka Raya diimbau gunakan masker