Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) membangun demplot pertanian padi serindit yang merupakan unggul jenis baru.
"Tujuan pertama adalah sebagai pusat edukasi masyarakat bahwa di lahan seperti ini bisa dijadikan tempat menanam padi. Kemudian, juga sebagai dorongan pemanfaatan lahan kosong menjadi lebih produktif," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu usai penanaman perdana di Palangka Raya, Senin.
Lokasi pembangunan demplot pertanian padi serindit itu berada di belakang Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palangka Raya dengan luas sepertiga hektare.
Hera mengatakan, pembangunan pusat percontohan itu juga sebagai langkah dan upaya untuk meningkatkan produksi tanaman pangan khususnya padi.
"Ini juga sebagai tempat penerapan teknologi dan inovasi pertanian baru untuk dikembangkan kepada para petani, dan memanfaatkan lahan di sekitar lingkungan dinas agar lebih bernilai," katanya.
Apalagi, lanjut dia, salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) pada Dinas Pertanian adalah jumlah hasil produksi. Jika Indikator Kinerja Utama tidak mencapai target berarti pertanian ini gagal.
Baca juga: Palangka Raya petakan kepemilikan lahan kosong untuk cegah karhutla
"Itu yang akan kita dorong untuk terus dikembangkan dinas teknis. kalau hanya disini skalanya masih kecil. Maka ini harus dikembangkan ke daerah lain, seperti yang dipersiapkan di Tanjung Pinang dengan luas sekitar 190 hektare," katanya.
Kepala DPKP Kota Palangka Raya, Sugiyanto, mengatakan, penanaman padi di belakang kantor tersebut salah satu tujuannya sebagai sarana pioneer, edukasi, dan penyuluhan informasi bagi masyarakat.
“Karena kita juga punya penyuluh di setiap kelurahan. Ya salah satunya bisa memberikan kepada masyarakat tentang edukasi yang dilakukan,” katanya.
Kemudian, karena bibit yang ditanam ini merupakan varietas unggul dan jenis baru, maka penanaman itu juga bertujuan sebagai pusat kajian dan pengamatan.
“Jadi nanti kita lihat hasil produksinya, dengan luasan sepertiga hektar ini, produksi maksimalnya mampu seberapa banyak. Tentu setiap perkembangan dan proses sejak menanam, perawat hingga memanen juga kita monitor untuk kita kaji," kata Sugiyanto.
Baca juga: ANTARA-PLN tingkatkan kolaborasi penyebaran informasi publik
Baca juga: Bau asap karhutla menyengat usai diguyur hujan di Palangka Raya
Baca juga: PN Palangka Raya tak berwenang mengadili dua gugatan ke CU Betang Asi